Seragam Perang Anyar Manchester United Bocor, Terinspirasi Prestasi 1999

Manchester United menjadi treble winners dua dekade silam. Untuk mengenangnya, adidas selaku sponsor klub mendesain seragam baru berdasar capaian tersebut.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Apr 2019, 17:00 WIB
Seragam anyar Manchester United untuk musim depan disinyalir terinspirasi kampanye terbaik sepanjang sejarah klub. (AFP/Eric Cabanis)

Liputan6.com, Manchester - Jersey Manchester United musim 2019/2020 bocor ke publik. Desain seragam tersebut didedikasikan untuk salah satu kampanye terbaik sepanjang sejarah klub.

Todo Sobre Camisetas mempublikasikan baju perang Manchester United anyar itu. Terlihat beberapa desain yang merujuk kesuksesan tim saat menjadi treble winners pada 1998/1999.

Logo klub dilindungi perisai. Bedanya, seragam baru menggunakan aksen hitam dan emas. Sedangkan jersey 1999 memiliki kombinasi perak dan emas.

Terdapat pula tiga tanggal yang menentukan kesuksesan Manchester United dua dekade silam, yakni '16.05.1999' untuk Liga Inggris, '22.05.1999' bagi Piala FA, dan '26.05.1999' merujuk Liga Champions.

Tidak sekedar itu, terdapat pula tulisan '90+1' dan '90+3' di kedua sisi lengan. Angka tersebut merujuk gol yang diciptakan Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer dalam perjalanan klub mengalahkan Bayern Munchen 2-1 pada final Liga Champions.


Musim Terbaik

Todo Sobre Camisetas merilis seragam anyar Manchester United untuk musim depan. (Twitter)

Manchester United menaklukkan Tottenham Hotspur 2-1 pada laga pamungkas Liga Inggris, 16 Mei 1999, untuk mengungguli Arsenal dengan satu angka di klasemen akhir.

Mereka lalu membungkam Newcastle United 2-0, 22 Mei 1999, pada final Piala FA. Terakhir Manchester United membungkam Bayern Munchen pada 26 Mei 1999.


Pengaruh Solskjaer

Detail di jersey anyar Manchester United yang bocor untuk musim depan. (Twitter)

Selain mengenang capaian terbaik Manchester United, adidas selaku sponsor disinyalir menggunakan desain ini sebagai penghormatan bagi Solskjaer. Dipekerjakan dengan status manajer interim pada pertengahan Desember 2018, manajemen klub mempromosikan sosok asal Norwegia itu pertengahan bulan lalu.

Penyebabnya tidak lain pengaruhnya terhadap kinerja tim. Manchester United meraih 11 kemenangan dalam 14 partai. Catatan itu membuka peluang mereka masuk 4 besar Liga Inggris serta mencapai perempat final Piala FA dan Liga Champions.

Namun, performa The Red Devils menurun belakangan. Mereka hanya meraih dua kemenangan dalam tujuh pertandingan dan sudah tersisih di dua kompetisi gugur.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya