KPU Apresiasi Laporan Masyarakat Terkait Input Data Sementara Real Count

Meski begitu, ia tetap apresiasi masyarakat yang melaporkan kepada pihaknya terkait kesalahan input data.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2019, 06:52 WIB
Surat suara di sejumlah TPS Kelurahan Kembangarum, Semarang Barat, tertukar dengan Dapil lain. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

 

Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Ilham Saputra mengapresiasi adanya laporan masyarakat terkait dugaan kesalahan masukan data hasil sementara real count di situs resmi KPU

"Saya apresiasi laporan masyarakat tapi jangan diviralkan seakan-akan dibuat meme ini sistematis curang, tidak ada itu," kata Ilham di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019).

Semestinya, apa yang ditemukan masyarakat soal salah input data bisa langsung dilaporkan kepada KPU dan bukan untuk diviralkan kesalahan itu.

"Jadi prinsipnya sekali lagi masyarakat silakan memantau Situng, kemudian memastikan C-1 itu yang masyarakat pegang atau tidak ada kesesuaian silahkan laporkan kepada kami, tapi tidak dengan cara kemudian memviralkan dan menganggap buat meme-meme KPU curang, tidak ada sama sekali seperti itu, jadi sekali lagi ini human error dan sudah diperbaiki," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KPU Buat Layanan Pengaduan

Warga memasukkan surat suara yang telah dicoblos saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan adanya kejadian seperti ini, KPU akan membuat layanan pengaduan atau kontak center untuk menerima laporan masyarakat jika terjadi kesalahan serupa. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak membuat kehebohan di media sosial.

"Jadi sekali lagi, bahwa tolong kepada masyarakat, kalau mau perbaiki silakan kontak kami, kami akan membuat semacam kontak laporan ya, entah itu dalam bentuk WA kemudian telepon. Jangan kemudian memberikan informasi seakan-akan KPU curang, KPU melakukan ini secara sistematis, tidak ada sama sekali seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan sejumlah video yang memperlihatkan perbedaan input data situs KPU dengan data pleno C1 di sejumlah TPS. Kesalahan input yang viral salah satunya di Bidara Cina, Jakarta Timur.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya