Liga Champions: 3 Faktor yang Bisa Bikin Liverpool Kalahkan Barcelona

Liverpool dan Barcelona merupakan dua tim terbaik di Eropa musim ini dan duel kedua tim di semifinal Liga Champions sangat dinantikan.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 20 Apr 2019, 07:00 WIB
Selebrasi gol Mohamed Salah pada leg kedua babak perempat final Liga Champions yang berlangsung di Stadion do Dragao, Porto, Kamis (17/4). Liverpool menang 4-1 atas Porto. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool dan Barcelona merupakan dua tim terbaik di Eropa musim ini dan duel kedua tim di semifinal Liga Champions sangat dinantikan.

Liverpool meraih tiket semifinal Liga Champions usai menyingkirkan FC Porto. The Reds unggul agregat 6-1 atas wakil Portugal tersebut.

Di semifinal, Liverpool bertemu Barcelona. Klub Catalan tersebut lolos keempat besar usai menyingkirkan klub Inggris lainnya, Manchester United dengan agregat 4-0.

Liverpool bakal lebih dulu bertandang ke markas Barcelona, Camp Nou, pada 2 Mei 2019. Enam hari kemudian, giliran Barca yang akan melawat ke Anfield.

Harus diakui, Liverpool dan Barcelona adalah dua tim terbaik di Eropa saat ini. Duel keduanya dipastikan bakal berlangsung menarik.

Tapi mengutip Sportskeeda, ada tiga faktor yang membuat Liverpool bisa mengalahkan Barcelona di semifinal Liga Champions. Berikut ketiga faktor tersebut:


3. Barcelona Punya Kelemahan

Striker Barcelona, Lionel Messi, melakukan selebrasi usai membobol gawang Manchester United pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (16/4). Barcelona menang 3-0 atas Manchester United. (AP/Manu Fernandez)

Dalam laga melawan Manchester United di perempat final Liga Champions, terbukti Barcelona bukan tim terbaik. Skuat racikan Ernesto Valverde ini memiliki masalah di sejumlah lini.

Lini pertahanan Barcelona bermasalah karena Clement Lenglet belum dalam kondisi terbaiknya dalan beberapa pekan terakhir. Bahkan, bek berusia 23 tahun itu terus menerus mengekspos kelemahannya.

Sementara itu, Gerard Pique mungkin masih berada di masa jayanya. Namun, dia sudah tua dan belum benar-benar diuji. Lini tengah Barcelona juga tidak solid dalam beberapa laga musim ini.

Di sisi lain, Liverpool mungkin sangat bagus di semua lini. Di lini pertahanan, Liverpool memiliki salah satu bek tengah terbaik di dunia dan dua bek sayap terbaik Liga Inggris.

Sementara itu, lini tengah Liverpool sangat solid. Jordan Henderson dan kolega sangat tenang dan dapat mendominasi laga. Di lini depan, pasukan Jurgen Klopp memiliki trio penyerang yang berbahaya.

Tapi, Barcelona punya Messi. Jika dalam performa terbaiknya, pemain berjuluk La Pulga itu sulit dihentika. Jika Liverpool bisa meredam Messi, maka peluang untuk mengalahkan Barcelona sangat terbuka.


2. Kemajuan dan Performa Liverpool dalam 24 bulan Terakhir

Manajer Liverpool Jurgen Klopp. (AFP/Paul Ellis)

Meski tidak memenangkan apa pun di bawah asuhan Jurgen Klopp, Liverpool menembus final Liga Champions melawan Real Madrid dan menjadi penantang Manchester City untuk Liga Inggris. Torehan itu telah menjadikan Liverpool sebagai tim yang paling menakutkan di Eropa selama 24 bulan terakhir.

Liverpool mengalami musim yang hampir sama seperti musim lalu. Tetapi, musim ini Mohamed Salah dan kolega lebih percaya diri. Tak tertutup kemungkinan, The Reds meraih dua trofi, yakni Liga Inggris dan Liga Champions.

Jika bermain dengan baik tanpa tekanan, Barcelona mungkin tampak lemah melawan Liverpool.


1. Virgil van Dijk

Bek Liverpool Virgil van Dijk. (AP/Rui Vieira)

Virgil van Dijk beberapakali tercatat tampil luar biasa untuk Liverpool musim ini. Bek tengah asal Belanda itu adalah salah satu kandidat utama untuk penghargaan Pemain Terbaik Liga Inggris musim

Keberadaan Van Dijk membuat para pemain Barcelona tak akan mudah menembus pertahanan Liverpool, tidak seperti melawan Manchester United di perempat final. Bahkan, para pecinta sepak bola menantikan duel antara Van Dijk dan megabintang Barcelona Lionel Messi.

Selain memberikan stabilitas bagi pertahanan The Reds, Van Dijk juga menjadi ancaman di daerah pertahanan lawan, terutama dalam situasi bola mati. Saat Liverpool mengalahkan Porto 4-1 pada leg kedua perempat final, Van Dijk mencetak satu gol lewat sundulan memanfaatkan umpan sepak pojok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya