Jose Mourinho Paparkan Penyebab Juventus Dipecundangi Ajax

Juventus kalah 1-2 dari Ajax pada leg kedua perempat final Liga Champions. Hasil itu membuat Juventus tersingkir karena kalah agregat 2-3.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2019, 08:20 WIB
Ajax Amsterdam menang 2-1 atas Juventus pada leg kedua perempat final Liga Champions, Kamis (17/4/2019). Ajax lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 3-2. (AFP/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, Turin - Juventus bertemu Ajax Amsterdam di perempat final Liga Champions. Sebelumnya, Ajax sukses menyingkirkan juara bertahan Real Madrid di babak 16 besar dengan agregat 3-5.

Pada leg pertama di kandang Ajax, 11 April lalu, Juventus hanya bermain imbang 1-1. Hasil ini menguntuntukan wakil Italia itu karena leg kedua akan berlangsung di Turin.

Tetapi, Ajax kembali memberi kejutan. Wakil Belanda itu mempermalukan Juventus dengan skor 1-2 di Allianz Stadium, Kamis (17/4/2019) lalu.

Hasil itu membuat Juventus gagal ke semifinal. Sebab, Cristiano Ronaldo dan kolega kalah agregat 2-3 dari Ajax.

 


Analisa Jose Mourinho

Mantan Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho. (AFP Photo/Oli Scarff)

Jose Mourinho sebelumnya pernah berhadapan dengan skuat Ajax pada final Liga Europa 2017. Saat itu, ia masih menangani Manchester United dan menang 2-0.

Manajer asal Portugal itu mengatakan Juventus seharusnya mencontoh permainan MU. Saat itu Setan Merah bisa menggulung Ajax karena mengandalkan permainan fisik.

"Kami memberi mereka permainan yang tidak mereka inginkan. Mereka mengeluh tentang build-up [serangan] yang lama," kata mantan bos Inter itu kepada RT Sport.

"Mereka mengeluh tentang [Marouane] Fellaini, tentang fisik, mereka mengeluh karena mereka tidak bisa mengatasinya," tutur Mourinho.

 


Sudut Pandang Strategis

Mourinho menambahkan, Ajax pintar menggiring sang lawan bermain sesuai dengan keinginan mereka. Dan menurut eks bos Chelsea ini, cara mengalahkan permainan itu adalah dengan memberikan taktik yang tidak mereka inginkan.

"Jika Anda bermain melawan Ajax dengan cara yang mereka inginkan, Anda memiliki risiko bahwa mereka lebih baik daripada Anda," serunya.

"Jika saya melihat, misalnya Ajax bermain Barcelona atau Liverpool di Final, jika mereka mencapai final, saya pikir Barcelona dan Liverpool dapat mengalahkan mereka dengan memainkan kekuatan mereka sendiri. Tetapi ketika kualitas Anda tidak ada, Anda harus pergi ke sudut pandang strategis. dan memberi mereka apa yang tidak mereka inginkan," terang Mourinho.

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya