Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengaku bosan ditanya mengenai kehadiran Video Assistant Referee (VAR). Itu setelah timnya tersingkir dari Liga Champions usai kalah produktivitas gol tandang dari Tottenham Hotspur di babak perempat final, Kamis (18/4/2019) dinihari WIB.
Baca Juga
Advertisement
"VAR membosankan untuk terus didiskusikan. Terkadang itu membantu Anda, terkadang tidak. UEFA membuatnya untuk membantu wasit. Apa yang bisa saya lakukan?" kata Guardiola seperti dilansir Sportskeeda.
Pertandingan di Etihad Stadium berlangsung dramatis. Manchester City mencetak gol kelima lewat Raheem Sterling.
Suporter di Etihad pun telah merayakan gol tersebut. Pasalnya, gol itu bakal membawa Manchester City ke semifinal.
Namun VAR membatalkan gol tersebut. Dari bidikan VAR, Sergio Aguero yang memberi umpan kepada Sterling telah lebih dulu berada dalam posisi offside.
Pertandingan berakhir dengan kedudukan 4-3 untuk kemenangan Manchester City. Namun mereka gagal karena di leg pertama, kalah 0-1 sehingga Tottenham lolos karena unggul agregat gol tandang.
Jangan Fokus ke VAR
Menurut Guardiola, publik seharusnya tidak terlalu fokus kepada VAR. Pelatih asal Spanyol ini menilai, pertandingan melawan Spurs berjalan menarik, meski timnya akhirnya gagal lolos.
"Saya pikir menaruh fokus di VAR adalah konyol karena pertandingan berjalan bagus. Sepak bolanya bagus, sangat terbuka," ujar Guardiola.
Advertisement
Hanya Bisa Menerima
Lebih lanjut, Guardiola juga mengatakan pihaknya telah menerima kekalahan Manchester City. Ia menganggap, tersingkirnya City dari Liga Champions karena VAR merupakan hal yang normal.
"Kami telah bermain di banyak pertandingan, berusaha keras di situasi seperti itu. Tetapi kami menerimanya," ujar Guardiola.
"Terkadang keputusan salah wasit berdampak ke kami, seperti dalam hal ini. Terima itu, ini adalah sepak bola," kata Guardiola mengakhiri.