Warga Perbatasan Nikmati Listrik Tenaga Surya

Masyarakat perbatasan di Kalimantan kini memanfaatkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di sejumlah titik remote area.

oleh Abelda RN diperbarui 21 Apr 2019, 17:00 WIB
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya bisa mengurangi beban biaya hidup masyarakat di Dusun Siandau, Desa Liagu Kabupaten Bulung di Kaltara.(Liputan6.com/Achmad Dwi Afriyadi)

Liputan6.com, Balikpapan - Masyarakat perbatasan di Kalimantan sudah bisa menikmati aliran listrik yang disediakan pemerintah. Masyarakat perbatasan kini memanfaatkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di sejumlah titik remote area.

"Setahun terakhir di sini sudah tidak lagi byar pet lagi semenjak ada fasilitas PLTS," kata tokoh masyarakat Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara), Lumbis, pekan lalu.

Lumbis mengatakan, PLTS mampu memenuhi pasokan listrik masyarakat perbatasan secara mencukupi. Selain keperluan penerangan, menurutnya, masyarakat perbatasan pun kini memiliki sejumlah perlengkapan elektronik berdaya listrik besar.

"Seperti kulkas, kipas angin, dan televisi. Sebelumnya tidak mungkin bisa tanpa ada jaringan listrik yang stabil," ungkapnya.

PLTS ini mampu memenuhi kebutuhan sekitar seribu kepala keluarga yang berdomisili di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia. Fasilitas PLTS ini ada di sejumlah remote area Nunukan diantaranya Sebuku, Sembakung, Lumbis, Ogong dan Krayan.

"Kalau sekitar 1 keluarga membutuhkan sekitar 6 ampere daya listrik, akan lumayan juga besarannya daya dibutuhkan bagi 1 ribu keluarga," ujar Lumbis.

Pembangkit listrik ramah lingkungan ini ditempatkan di lokasi yang jauh dari infrastruktur jaringan PLN. Kabupaten Nunukan terbagi dalam beberapa pulau besar dan kecil yang mayoritas di antaranya berpenghuni.

"Ada Pulau Nunukan, Sebatik dan yang bergabung dengan Pulau Kalimantan," tuturnya.

PLN Kalimantan Timur Utara (Kaltimra) baru saja meresmikan jaringan mengaliri warga perbatasan di Krayan Selatan Nunukan. Krayan Selatan sendiri merupakan area yang berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia.

"Jaringan listrik sudah tersambung di Krayan Selatan," kata Direktur Bisnis Regional PLN Kalimantan, Machnizon.

PLN menandai peresmiannya dengan menyalakan kWh salah seorang warga Krayan. Peresmian ini dihadiri unsur pemerintah daerah setempat yakni Camat Krayan Selatan dan Ketua Adat Besar Krayan Selatan.

Listrik warga Krayan Selatan disuplai empat pembangkit berdaya diesel yang diletakkan untuk dua desa, yakni 2x63 kVa untuk desa Long Layu dan 2x32 kVa untuk desa Pa’ Upan. Kini, sebanyak 332 warga di sana telah menikmati listrik PLN.

Machnizon mengatakan, akses transportasi darat menuju Krayan terputus dari kota terdekat di Nunukan. Akses transportasi satu satunya hanyalah pesawat udara penerbangan perintis swasta.

"Selain itu, jadwal penerbangan menuju Krayan Selatan kerap kali sulit diprediksi kapan waktu beroperasinya," keluhnya.

Sehubungan itu, PLN harus mengangkut seluruh material kelistrikan mempergunakan jalur transportasi udara. PLN mengupayakan penyambungan jaringan listrik sejak bulan awal April hingga sukses terpasang sekarang.

"Alhamdulilah saat ini listrik telah menyala untuk warga Krayan Selatan," paparnya.

PLN menyambung jaringan listrik Long Layu dan Pa’ Upan melalui jaringan tegangan rendah sepanjang 4.100 meter. Ada pula sambungan kabel antarrumah sepanjang 1.750 meter.

Menyalanya listrik PLN di Krayan Selatan praktis membuat kualitas hidup masyarakat menjadi meningkat. Fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, kantor kecamatan, kepolisian, dan lainnya kini dapat melayani warga secara lebih baik dan membuat geliat ekonomi di sana menjadi lebih hidup.

Sehubungan itu, Machnizon turut merawat infrastruktur kelistrikan yang ada di perbatasan. PLN senantiasa mengawal pembangunan infrastruktur kelistrikan di area tertinggal, terdepan, dan terluar.

"Semoga apa yang telah kita lakukan untuk Krayan Selatan ini bermanfaat dan dapat dijaga bersama demi kebaikan kita semua," paparnya.

Ketua Adat Besar Krayan Selatan, Lewi Gaya Paru, berterimakasih upaya PLN melistriki daerahnya. Menurutnya, sejak lama masyarakat perbatasan mendambakan jaringan listrik dalam kehidupan seharinya.

"Listrik merupakan hal yang didambakan sejak 74 tahun. Terlebih menjelang pesta demokrasi pada 17 April nanti, listrik akan sangat membantu kelancaran kegiatan pemungutan suara di sana," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya