Liputan6.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo sukses membawa Juventus memenangkan gelar juara Serie A 2018/19. Kepastian itu mereka dapat usai mengalahkan Fiorentina 2-1 di giornata ke-33, Sabtu (20/4). Ini gelar pertama yang diraih Ronaldo sejak bergabung dengan Juventus.
Trofi itu membantu Ronaldo mencatatkan namanya dalam buku sejarah. Ronaldo jadi pemain pertama sepanjang sejarah yang sukses menjuarai tiga liga top Eropa: Premier League, La Liga, dan Serie A.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Ronaldo sukses menjuarai Premier League saat masih membela Manchester United, dan menjuarai La Liga bersama Real Madrid. Kini, dia melakukannya bersama Juventus.
Kesuksesan ini lantas menuntun Ronaldo pada label GOAT alias Greatest of All Time.
Bersama Juventus, Ronaldo cukup efektif musim ini, dengan 19 gol di liga. Namun, dia masih kalah dari Fabio Quagliarella yang unggul tiga gol dalam daftar top scorer sementara.
Layak Diperdebatkan
Peran Ronaldo dalam membantu Juve menjuarai Serie A musim ini patut diperdebatkan. Benarkah dia telah mendongkrak kekuatan Juve?
Juve sebenarnya sudah menjadi favorit juara bahkan sebelum mereka mendatangkan Ronaldo. Kehadiran mantan pemain Madrid ini hanya sedikit menghapus kemungkinan gagal sisanya.
Sebagai tambahan, gelar ini merupakan gelar kedelapan beruntun yang diamankan Juve. Mereka bahkan meraihnya dengan lima laga sisa. Sepanjang musim ini, tak pernah sekali saja Juve terlihat bakal gagal mengamankan gelar juara.
Kehadiran Ronaldo memang mendongkrak kekuatan Juve, tetapi apakah dia benar-benar signifikan pada keberhasilan jadi juara liga musim ini?
Advertisement
Liga Champions
Liga Champions Jadi Bukti Bicara soal Serie A berbeda dengan Liga Champions, di mana tantangan Ronaldo sebenarnya berada. Ya, dia didatangkan untuk membantu Juve menjuarai Liga Champions, bukan cuma Serie A (yang jelas bisa diraih Juve tanpa bantuan Ronaldo).
Sayangnya, Juve belum benar-benar moncer di Liga Champions musim ini. Dampak Ronaldo belum benar-benar bekerja. Terbukti, hanya dua kali Juve tampil impresif di Liga Champions musim ini sebelum diusir Ajax di perempat final.
Sumber: Bola.net
Baca Juga