Liputan6.com, Jakarta - Paskah 2019 jatuh hari ini, Minggu (21/4/2019). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan makna Paskah dalam nilai perjuangan dan pengorbanan dalam membangun bangsa dan negara.
"Paskah itu jalan pengorbanan Kristus dalam karya penyelamatan manusia. Dengan sengsara, wafat di Salib, dan kebangkitan Kristus, maka kemuliaan tercapai dan membawa pembebasan manusia dari dosa," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya.
Advertisement
Hasto mengingatkan, politik seharusnya juga dijalankan melalui jalan pengorbanan bagi kepentingan yang lebih besar, dedikasi bagi bangsa dan negara.
Di mana, dia melanjutkan, rasa cinta pada tanah air dan kesediaan berkorban bagi bangsa dan negara itulah yang melahirkan sikap patriotisme dan kenegarawanan.
"Apabila sikap kenegarawanan ini hadir, maka seorang pemimpin akan patuh dan tunduk pada kehendak rakyat. Sebab rakyatlah pemegang kedaulatan tertinggi dari kekuasaan. Konsekuensinya, seorang negarawan wajib hukumnya mendedikasikan dirinya bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negaranya, tanpa kecuali," ungkap Hasto.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Paskah dan Perenungan untuk Bangsa
Dia menuturkan, peringatan hari Paskah dalam kontemplasinya untuk bangsa, dimaknakan sebagai komitmen menghadirkan jalan pengorbanan untuk kepentingan kemanusiaan. Rasa kemanusiaan selanjutnya menghadirkan keberpihakan pada yang miskin dan membangun harapan bagi mereka yang diperlakukan tidak adil dan terpinggirkan.
Hasto mencontohkan apa yang telah dilakukan Jokowi dalam menghadirkan program-program untuk kepentingan orang banyak.
"Berbagai kebijakan yang akan dilakukan Pak Jokowi seperti Kartu Sembako, KIP Kuliah, dan Kartu Pra Kerja, pada dasarnya juga senafas dengan semangat keberpihakan bagi yang miskin," jelas Hasto.
Dia pun mengingatkan, dalam Semangat Paskah, seseorang akan ditinggikan justru karena kerendahan hati, dan kesediaan menempuh jalan pengorbanan untuk kepentingan yang lebih besar.
"Suatu perjuangan menghadirkan kebahagiaan sejati bagi semua orang," Hasto memungkasi.
Advertisement