[Cek Fakta] Hoaks Redaksi Liputan 6 SCTV Revisi Quick Count

Redaksi Liputan 6 SCTV tidak pernah memberitakan atau merevisi info hasil hitung cepat maupun exit poll pilpres pada program Liputan 6 siang SCTV.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Apr 2019, 11:45 WIB
[Cek Fakta] Redaksi Liputan 6 SCTV Tidak Pernah Revisi Quick Count

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Liputan 6 SCTV yang merevisi hasil hitung cepat pemilihan presiden (pilpres) beredar luas di media sosial.

Kabar ini beredar dalam sebuah video tayangan Liputan 6 SCTV yang menampilkan perolehan sementara hasil hitung cepat kedua pasangan calon, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam video itu, menampilkan perolehan suara dari hasil exit poll Badan Pemenangan Pemilu Prabowo Sandi. Hasilnya, paslon nomor urut 02 itu mendapat suara 55,4 persen. Sementara Jokowi-Ma'ruf mendapat 42,8 persen.

Gambar ini kemudian dikaitkan dengan revisi yang dilakukan Liputan 6 SCTV atas hasil hitung cepat pilpres yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

Misalnya saja seperti yang diunggah akun facebook Muhammad Ikhwan pada 18 April 2019 lalu. Dalam unggahannya, Muhammad Ikhwan juga menambahkan sebuah narasi.

"*Gugat Quick Count*

Alhamdulillah, bbrp TV yg Tdk berFihak kepd Paslon 02/ PS, Telah meNiadakan TAMPILAN QC / Hitung Cepat In syaa Allah, di Semua Media TV

Karena meNYlEBAR kan KeBohongan Publik.

Atas Desakan, Peringatan KPI (Komisi Penyiaran Ind.), serta Somasi dari PENGACARA BPN & SEMUA PIHAK

SCTV TV siang ini pkl 12.30, sdh meRevisi info hasil pilpres, sbb : Joko-MA 42,8%. PAS-SANDI 55,4%.

KeKhawatiran Serius utk di PIDANAkan karena menyiarkan Data Palsu dan KeBohongan Publik.

Hari ini jam 11 di Bareskrim sdh ajukan semua QC & semua TV penayang QC ke Pengadilan.

APIB,

Mohon di Inform kan kepd Seluruh Rakyat Indonesia," tulis akun Muhammad Ikhwan.

Konten yang diunggah Muhammad Ikhwan telah 48 kali dibagikan dan mendapat 16 komentar dari warganet.

Kebenaran soal kabar tersebut dipertanyakan pembaca Liputan6.com, Hauin.


Penelusuran Fakta

Dari penelusuran, kabar soal Liputan 6 SCTV yang merevisi hasil hitung cepat pilpres ternyata tidak benar.

Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel 'Redaksi Liputan 6 SCTV Tidak Pernah Revisi Quick Count, Stop Sebar Hoaks'.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang menampilkan potongan rekaman berita Liputan 6 SCTV dan klaim kemenangan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, beredar di media sosial.

Tayangan tersebut menampilkan presenter berita Liputan 6 SCTV Jati Darma dan infografis exit poll dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi dengan perolehan suara untuk pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf 42,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 55,4 persen.

Di video tersebut, terdengar suara perempuan yang menyatakan bahwa stasiun televisi sudah menyatakan Prabowo-Sandi yang memenangkan Pilpres 2019.

"Tuh jelas ya, Prabowo-Sandi ya. Tuh televisi sudah menyiarkan siapa pemenangnya. Prabowo-Sandi. Nih hasilnya, real. Ini murni ya. Sudah berani televisi. Udah berani kebenarannya, kenyataannya. Ini baru nih. Jangan bangga hei, kecebong kecebong yang udah merasa menang." demikian suara dalam tayangan video.

Pihak Redaksi Liputan 6 SCTV pun mengklarifikasi video yang menampilkan tayangan berita tersebut. Redaksi menyatakan, berita Liputan 6 SCTV edisi Kamis 18 April 2019 itu dipotong sehingga tidak utuh kontennya.

Redaksi Liputan 6 SCTV menyatakan, tidak pernah memberitakan ataupun merevisi info hasil hitung cepat maupun exit poll pilpres pada program Liputan 6 siang SCTV edisi Kamis 18 April 2019.

"Pada tayangan tersebut, redaksi menampilkan beberapa infografis terkait cara kerja hitung cepat dan exit poll. Layar pertama menampilkan metode quick count. Layar kedua, hasil quick count enam lembaga survei terkait pilpres. Kemudian layar ketiga, hasil exit poll Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi," demikian penjelasan Redaksi Liputan 6 SCTV.

Redaksi Liputan6 SCTV juga menyatakan, tayangan berita utuh yang berdurasi 3 menit lebih tersebut, kemudian direkam hanya bagian exit poll versi BPN oleh pihak yang tak bertanggung jawab dan disebarkan untuk maksud tertentu. Potongan video tersebut disalahgunakan, seolah-olah Liputan 6 merevisi hasil quick count sejumlah lembaga survei, yang menyatakan keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Kami tegaskan, semua foto dan potongan video yang diambil dari berita tersebut, yang kemudian beredar di media sosial adalah hoaks alias berita palsu. Kami serukan untuk stop membuat dan menyebar hoaks karena para pelakunya bisa diancam hukuman pidana."

Sementara itu, dalam versi utuhnya, Kamis 18 April 2019, presenter SCTV Jati Darma tengah menjelaskan mengenai ramainya perbincangan mengenai hasil hitung cepat Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Kemudian, adanya perbedaan dengan survei yang dilakukan internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Berita Liputan 6 SCTV kemudian menampilkan grafis mengenai 6 lembaga survei yang merilis hasil hitung cepatnya.

Lembaga survei SMCR dengan data masuk 97 persen menyatakan, pasangan 01: 54,52 persen, pasangan 02: 45,48 persen.

Lembaga Indo Barometer dengan suara masuk 99,67 persen menyatakan pasangan 01: 54,32 persen, pasangan 02: 45,68 persen.

Lembaga CSIS dan Cyrus Network dengan data masuk 98,15 persen menyatakan pasangan 01: 55,59 persen, pasangan 02: 44,41 persen.

Libtang Kompas dengan data masuk 97 persen menyatakan, pasangan 01: 54,52 persen, pasangan 02: 45,48 persen.

Kemudian Charta Politika dengan data masuk 98,6 persen menyatakan, pasangan 01: 54,32 persen, pasangan 02: 45,68 persen.

Lembaga Poltracking dengan data masuk 99,3 persen menyatakan, pasangan 01: 54,87 persen, pasangan 02: 45,13 persen.

Tayangan kemudian menampilkan Exit Poll Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Dalam perhitungan BPN, Jokowi-Ma'ruf mendapat 42,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga 55,4 persen.

 


Kesimpulan

Liputan 6 SCTV tidak pernah merevisi hasil hitung cepat pilpres 2019. Kabar yang terlanjur menyebar di media sosial ternyata salah.

Potongan video tersebut disalahgunakan, seolah-olah Liputan 6 SCTV merevisi hasil quick count sejumlah lembaga survei, yang menyatakan keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Banner cek Fakta: klarifikasi (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya