Liputan6.com, Turin - Massimiliano Allegri memastikan akan tetap melatih Juventus usai mengantarkan klub meraih gelar juara Liga Italia 2018/19. Dia ingin membawa Bianconeri tampil lebih baik lagi pada musim depan.
Baca Juga
Advertisement
Juventus baru saja meraih Scudetto kedelapan beruntun dan kelima berturut-turut di bawah Allegri. Hal itu dipastikan setelah menang 2-1 atas Fiorentina di Allianz Stadium, Sabtu (20/04) malam WIB.
Si Nyonya Tua sempat tertinggal dari gol cepat Nikola Milenkovic di menitke-6. Tapi, sundulan Alex Sandro dan gol bunuh diri German Pezzella membuat Juventus merayakan gelar juara di Allianz Stadium.
Allegri sebelumnya sangat santer diberitakan akan meninggalkan Juventus pada akhir musim. Posisinya akan digantikan pelatih timnas Prancis Didier Deschamps.
Tetap Bertahan
Allegri akhirnya memastikan tidak akan meninggalkan klub setelah membawa timnya juara. Allegri bahkan sudah punya rencana untuk masa depan Bianconeri.
"Kami akan menikmati hidangan Paskah kami dan setelah itu saya akan duduk bersama presiden dan klub," kata Allegri kepada Sky Sport Italia.
"Saya yakin saya akan tetap bersama Juventus. Saya memiliki satu tahun tersisa di kontrak saya tetapi kami belum membahas tentang itu."
"Ini bukan masalah kontrak, tetapi rencana kami untuk masa depan," ucapnya. "Juventus akan membuat tim yang bisa menang tetapi harus tetap ada evaluasi, seperti yang terjadi selama lima tahun terakhir."
Advertisement
Bela Dybala
Mantan bos AC Milan itu juga membela kontribusi Paulo Dybala. Sang pemain musim ini dianggap tidak terlalu produktif selama empat musim di Turin.
Kedatangan Cristiano Ronaldo membuat pemain berusia 25 tahun itu kesulitan bersinar. Namun, Allegri bersikeras bahwa Dybala juga punya pengaruh yang cukup penting.
"Musim Dybala bagus, terutama sampai Januari," katanya.
"Kami memainkan banyak pertandingan dengannya, Ronaldo dan Mandzukic. Ronaldo adalah pencetak gol, lihat saja pertandingan melawan Ajax. Di sebelahnya Anda membutuhkan seorang striker dengan karakteristik yang berbeda dan Dybala menghubungkan permainan dan banyak bekerja.
"Jika Anda bermain dengan tiga pemain yang tetap berada di depan bola, [anggota tim lainnya] akan kelelahan dan ketika ini terjadi, Anda mendapat masalah."
Sumber: Bola.net