Liputan6.com, Jakarta - Hasil perhitungan real count pemilihan Presiden Indonesia belum final. Meski demikian, sejumlah pelaku di industri otomotif menaruh harapan besar terhadap presiden terpilih. Terutama dari para pegiat motor kustom di Indonesia.
Dari beberapa komentar, sebagian besar dari pelaku di industri motor kustom meminta Presiden RI mendatang lebih menaruh perhatian pada dunia modifikasi roda dua.
Baca Juga
Advertisement
Pasalnya, industri skala kecil dan menengah, hingga besar ini menyerap banyak tenaga kerja dan sudah mampu melakukan ekspor komponen modifikasi ke manca negara.
"Saya juga berharap kepada pak presiden nanti, pelaku bisnis modifikasi dapat digandeng untuk memajukan UKM. Karena seyogyanya kami sudah melakukan kegiatan ekonomi mikro yang menyerap lapangan pekerjaan," kata Arie Perkasa, punggawa Street Arts kustom.
Selanjutnya
Selain itu siapapun yang nantinya keluar menjadi Presiden terpilih nanti, diharapkan bisa mengeluarkan kebijakan atau regulasi yang mempermudah ekspor maupun impor, demi kemajuan industri motor kustom di Tanah Air.
Perhatian bisa dimulai dari kemudahan regulasi, kemudahan impor, dan juga bantuan lain seperti pelatihan tenaga kerja, dan sebagainya, imbuh Arie, seraya menyatakan pihaknya sangat terbuka melatih mereka yang tertarik berkecimpung dalam dunia kustom motor. Seperti metal shaping, frame welding, pendempulan dan pengecatan, serta airbrush.
Menurut Arie, sebenarnya pemerintahan lalu sudah menaruh perhatian terhadap dunia modifikasi motor. Salah satunya adalah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang mengapresiasi Street Builder Academy (SBA).
SBA merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bengkel kustom roda dua Street Arts kustom untuk mencetak calon-calon builder terampil.
Advertisement
Selanjutnya
Akhir tahun lalu secara khusus Street Arts kustom yang dipimpin Arie Perkasa melakukan audiensi dengan Menteri tenaga Kerja Hanif Dhakiri di kantor Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut Kemnaker mendukung kegiatan yang dilakukan Street Arts kustom. Salah satunya adalah mempersilahkan SBA menggunakan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker, sehingga para peserta (SBA) akan lebih mendalami setiap materi pelatihan yang diberikan.
Sumber: Otosia.com