Pelawak Ukraina Resmi Memenangkan Pemilu Presiden Setempat

Seorang pelawak Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, resmi memenangkan pemilu presiden setempat yang diwarnai oleh berbagai kericuhan.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 22 Apr 2019, 06:53 WIB
Presiden baru Ukraina Volodymyr Zelenskiy (AFP/Sergei Grits)

Liputan6.com, Kiev - Pemimpin petahana Ukraina, Petro Poroshenko, telah mengakui kekalahan dalam pemilu presiden setempat.

Penghitungan suara menunjukkan kemenangan diraih oleh Volodymyr Zelenskiy, seorang aktor dan komedian yang tidak memiliki pengalaman politik, selain memainkan peran presiden pada serial televisi, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (22/4/2019).

"Saya akan meninggalkan kantor (kepresidenan), tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan meninggalkan politik," kata Poroshenko, setelah mengakui kegagalannya untuk meraih masa jabatan kedua pada hari Minggu.

Di lain pihak, Zelenskiy muncul di depan kerumunan jurnalis di markas kampanyenya ketika penghitungan suara pemilu Ukraina ditutup.

"Kita melakukannya bersama," katanya, berterima kasih kepada istri, orang tua, dan tim kampanye. "Terima kasih kepada semua warga Ukraina yang memilih saya, dan untuk semua yang tidak. Saya berjanji tidak akan mengacau."

Jajak pendapat menunjukkan Zelenskiy (41) telah memenangkan pilpres Ukraina dengan 73,2 persen, jauh melampaui 25,3 persen yang didapat Poroshenko.

Zelenskiy akan mengambil alih kendali atas Ukraina, sebuah negara yang menghadapi banyak tantangan, termasuk resesi ekonomi dan perang melawan pasukan separatis di wilayah timur yang didukung Rusia, di mana sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.

 

 


Kampanye Zelenskiy DInilai Kabur

Volodymyr Zelensky, pelawak yang menjadi kandidat presiden Ukraina (AFP photo)

Zelenskiy terkenal karena perannya dalam serial televisi populer Ukraina, Servant of the People, di mana ia memerankan seorang guru yang secara tak terduga terpilih sebagai presiden setelah umpatan kasar tentang korupsi diposting secara online oleh murid-muridnya.

Selama kampanye, ia menawarkan sedikit informasi tentang kebijakan atau rencananya untuk kepresidenan. Zelenskiy justru mengandalkan video viral, pertunjukan komedi, dan lelucon di tempat kampanye tradisional.

Beberapa pihak menilai kampanye Zelenskiy mengaburkan batas antara kehidupan nyata dan kepribadiannya di layar.

Seperti presiden fiksi dari serial televisinya, Zelenskiy telah berjanji untuk membersihkan politik dan mengakhiri cengkeraman oligarki atas Ukraina.

Namun, kekhawatiran telah dikemukakan oleh beberapa pihak, terkait hubungan dekatnya dengan oligarki kontroversial Ihor Kolomoyskyi.

Sebelumnya, Poroshenko sempat beberapa kali menjuluki Zelenskiy sebagai "boneka Kolomoyskyi", di mana hal tersebut ditolak keras oleh sang komedian.

Meski begitu, sudah menjadi rahasia umum di Ukraina, bahwa banyak anggota tim kampanye Zelensky memiliki tautan ke Kolomoyskyi, yang menguasai sebagian besar sektor energi setempat.

 


Akibat Ketidakpuasan Terhadap Poroshenko

Presiden Ukraina Petro Poroshenko (AP/Efrem Lukatsky)

Menurut para pengamat, Zelenskiy diuntungkan oleh ketidakpuasan rakyat Ukraina terhadap Poroshenko, yang menjabat sejak lima tahun lalu setelah revolusi Maidan.

Poroshenko, yang merupakan salah seorang konglomerat lokal, menjanjikan kepada Ukraina bahwa mereka akan "hidup dengan cara baru", tetapi laju perubahan terlalu lambat bagi banyak orang.

Sementara itu, pendukung Poroshenko cenderung khawatir tentang kurangnya pengalaman Zelenskiy dan sikap yang berpotensi lebih ramah terhadap hubungan yang bersahabat dengan Rusia.

Sebaliknya, para pendukung Zelenskiy bersikeras bahwa masa jabatan pertama Poroshenko telah gagal, dan bahwa ia tidak pantas mendapat kesempatan lain.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya