Awas, Polusi Pengaruhi Hormon Tubuh

Selain berdampak pada lingkungan, polusi juga dapat memengaruhi hormon tubuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi rumah berdebu (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Polusi merupakan masalah global yang sering dianggap sepele oleh masyarakat. Padahal yang tidak diketahui, selain berdampak pada lingkungan, polusi juga dapat memengaruhi hormon tubuh.

Sebuah penelitian pada tahun 2017 dari Oxford University Press, menemukan beberapa tanda atau cara polusi dapat memengaruhi hormon, melansir dari laman Bustle:

1. Zat Bisphenol A dalam plastik

Salah satu zat yang paling mengkhawatirkan yang menyebabkan gangguan hormon dari polusi adalah bisphenol A (BPA). BPA merupakan zat atau bahan kimia yang digunakan untuk mengeraskan plastik.

"Struktur BPA memungkinkan untuk meniru atau memblokir fungsi dari hormon. Hal ini yang menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi sistem endokrin tubuh," jelas salah satu studi dari Nature yang berjudul 'Cleaning up pollutants to protect future health'.

The Guardian pada tahun 2018 menyebutkan bahwa zat BPA telah dinyatakan sebagai penyebab dari beberapa penyakit seperti masalah kesuburan sperma pada pria hingga kanker payudara.

 


Meningkatkan stres

2. Meningkatkan stres

Tidak hanya bekerja dalam sistem reproduksi, hormon juga berperan penting pada perasaan atau respons stres.

"Peningkatan sirkulasi hormon stres yang diturunkan adrenalin berkontribusi pada penyakit-penyakit seperti cedera paru-paru, peradangan, serta penyakit-penyakit lain yang menyerang pakreas dan jaringan otot," jelas sebuah studi yang diterbitkan oleh Toxicological Sciences pada tahun 2018.


Racun dari polusi lama

3. Racun dari polusi lama

Menurut studi tahun 2010 berjudul 'A review of polychlorinated biphenyls (PCBs) polution in indoor air enviroment', terdapat beberapa zat polusi lama yang masih menyebar di lingkungan. Secara garis besar, mereka merupakan polutan yang bertahan lama. Hal ini membuatnya terikat dengan hormon tubuh.

Menurut beberapa penelitian, zat atau senyawa ini dapat memberikan dampak atau penyakit seperti tiroid dan menimbulkan gangguan pada produksi hormon steroid. 

 

Penulis: Dara Elisabeth

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya