Ingin Mudik, Cek Tarif dan Diskon Ruas Tol Trans Jawa Ini

Diskon tarif tol Trans Jawa rencananya masih berlaku saat musim mudik Lebaran tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Apr 2019, 12:37 WIB
Tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo. Dok: Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar Tol Trans Jawa siap digunakan saat mudik Lebaran 2019. Diskon tarif tol Trans Jawa juga rencananya masih berlaku saat musim mudik nanti.

Adapun pada tiga klaster Tol Trans Jawa, masih berlaku diskon 15 persen hingga saat ini. Klaster tersebut antara lain, klaster II, masuk dari gerbang tol Palimanan dan keluar di gerbang tol Kali Kangkung, dan sebaliknya.

Kemudian klaster III, masuk dari GT Banyumanik dan keluar di GT Warugunung, serta sebaliknya. Dan klaster IV, masuk dari GT Kejapanan Utama dan keluar di GT Grati, dan sebaliknya.

"Para BUJT di Tol Trans Jawa mengusulkan diskon diperpanjang sampai ada formula yang permanen untuk tarif Trans Jawa," ujar Corporate Communications PT Jasa Marga Irra Susiyanti saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Berikut daftar tol dan tarif Trans Jawa yang siap melayani para pemudik:

1. Jalan tol Pemalang (Sewaka)-Batang (Pasekaran) Rp 39.000

- Segmen Pemalang IC-Pasekaran Rp 34.000

2. Jalan tol Batang-Semarang (Kalikangkung) Rp 75.000

3. Jalan tol Semarang (Banyumanik)-Solo (Kartasura) Rp 65.500

- Segmen Salatiga-Kartasura Rp 32.500

4. Jalan tol Ngawi (Klitik)-Kertosono Rp 88.000

5. Jalan tol Kertosono-Mojokerto Rp 46.000

6. Jalan tol Gempol-Pasuruan (Grati) Rp 36.000

- Segmen Pasuruan-Grati Rp 13.500

7. Jalan tol Porong-Gempol Rp 9.000

- Segmen Porong-Kejapanan Rp 6.000


Ada Tol Trans Jawa, Dirut KAI Yakin Penumpang Kereta Masih Membeludak

Walaupun harganya tak murah, Tol Trans Jawa menyediakan banyak keuntungan bagi masyarakat.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yakin jumlah penumpang akan terus meningkat setiap tahun. Meskipun Tol Trans Jawa sudah menghubungkan Merak hingga Banyuwangi, hal itu tak mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan kereta api.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro optimistis jumlah pemudik yang akan menggunakan kereta api pada tahun ini akan mencapai 6,4 juta penumpang.

"Jadi meskipun tol itu sudah jadi, tampaknya jumlah penumpang kereta api tidak terganggu. Bahkan, kami merasa bahwa itu bukan bersaing, tapi menolong. Tol jadi ini menolong kami. Supaya masyarakat ingin mudik atau pergi ke daerah itu ada alternatif lain," kata Edi saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/4/2019).

Ia berpendapat, peningkatan jumlah penumpang ini terjadi sebagai dampak mahalnya harga tiket pesawat. Kereta api pun jadi pilihan utama untuk bepergian jarak jauh.

Edi menambahkan, KAI semakin meningkatkan pelayanannya. Para penumpang kereta api pun semakin mudah membeli tiket hingga nyaman selama perjalanan.

Dia mencontohkan, salah satu bentuk peningkatan pelayanan adalah dengan menghadirkan coworking space di beberapa stasiun besar, salah satunya di Stasiun Gambir, Jakarta. Ini merupakan inovasi KAI dalam memberikan fasilitas bagi para generasi milenial.

"Jadi, total ada sembilan lokasi. Nanti stasiun terbesar akan kita pasang coworking space dan kala banyak peminatnya atau milenial ini banyak kegiatan juga disiapkan WiFi di stasiun," ucap dia. 


Menhub: Mudik 2019 Bakal Lebih Lancar

Menhub, Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan pers tentang pencapaian kinerja akhir tahun 2018 Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (13/12). Sejumlah pencapaian tercatat dalam laporan kinerja selama empat tahun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyatakan mudik 2019 akan berjalan lebih lancar dengan tingkat kemacetan yang diharapkan rendah.

Budi mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat internal di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dengan persiapan mudik ini.

"Untuk mudik, saya sudah rapat dengan eselon 1. Kita lihat mudik kali ini diharapkan lancar, kecuali ada hal-hal tertentu. Selain soal kemacetan, kita fokus juga soal keselamatan. Kita rapat lagi minggu depan," ujar dia di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Budi menuturkan, salah satu kebijakan yang akan diterapkan pada mudik kali ini yaitu terkait dengan pembatasan kecepatan kendaraan. Untuk itu, Jasa Marga akan memasang alat pemantau kecepatan.

"Kita membatasi kecepatan, karena 70 persen ini melalui darat. Saya bicara dengan Dirut Jasa Marga, akan pasang alat-alat pemantau kecepata. Kita juga anjuran agar orang tidak gunakan sepeda motor, kita juga berikan solusi dengan program mudik gratis," ungkap dia.

Dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan saat mudik Lebaran, lanjut Budi, pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan kepolisian setempat untuk mengatur lalu lintas selama mudik.

"Kita libatkan pemda dan Polres untuk merancang kegiatan (pengaturan)," tandas dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya