Gunakan Ponsel Saat Badai, Pria Ini Alami Kejadian Nahas

Menggunakan peralatan elektronik saat terjadi badai sangatlah berbahaya, apalagi dilakukan di luar ruangan

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 22 Apr 2019, 17:10 WIB
Ilustrasi sambaran petir. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sejak dahulu, apabila ada hujan besar disertai dengan petir, pasti orang tua akan menyuruh anak-anaknya untuk mematikan televisi dan beberapa perangkat elektronik lainnya yang menggunakan antena atau sinyal. Ada juga larangan untuk menggunakan telepon saat terjadi badai.

 

Saran dari orang tua ini telah kita dengar sejak kecil yang pada waktu itu belum ada telepon genggam, namun meski menggunakan telepon genggam, ternyata bahaya petir ini juga bisa mengancam. Bahkan bisa merenggut nyawa.

Kejadian nahas dialami oleh seorang pria yang tak mengindahkan saran ini. Ia tetap menggunakan telepon genggamnya, hasilnya kejadian tragis menimpanya. Berikut kisah pria yang menggunakan telepon genggam dan tersambar petir yang Liputan6.com lansir dari Sinchew pada, Senin (22/4/2019).


Menelepon di Dekat Dermaga

R. Kanann menjadi korban tersambar petir di dermaga (Sumber: worldofbuzz)

Menurut Sinchew , insiden tersambarnya petir itu terjadi sekitar pukul 12 siang di dekat dermaga Pembangkit Listrik Jimah dekat Bukit Pelanduk, Port Dickson pada Sabtu, (20/4/2019). Korban diidentifikasi sebagai nelayan berusia 39 tahun, R. Kannan, dan dinyatakan meninggal karena tersambar petir.

Dilaporkan bahwa R.Kannan memiliki pekerjaan menyeberangkan pekerja dari pembangkit listrik ke pantai, dan ketika insiden itu terjadi, dia berada di sebuah kapal yang menuju ke pembangkit listrik. Rupanya, dia juga menggunakan ponselnya di atas kapal ketika badai petir bergulir tetapi tidak menyimpan teleponnya.

Petir itu diyakini telah mengenai dadanya dan dia dipastikan langsung meninggal di tempat kejadian. Seorang anggota masyarakat melihat kejadian itu dan dengan cepat membuat melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tetapi sudah terlambat bagi R. Kanann. Dia dilarikan ke Klinik Kesehatan Kampung Sawah dan polisi mengatakan ada bekas luka bakar di dadanya.


Korban Memiliki Tiga Anak

R. Kanann menjadi korban tersambar petir di dermaga (Sumber: worldofbuzz)

R.Kannan menikah dengan tiga anak dan kasusnya telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak oleh polisi.

Jenazahnya telah dikirim ke Rumah Sakit Port Dickson untuk pemeriksaan mayat. Menurut Biro Metrologi Australia, menggunakan ponsel tanpa kabel di luar rumah saat terjadi badai akan meningkatkan risiko tersambar petir karena komponen logamnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya