Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon menegaskan, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur masih solid. Meski, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan surat perintah yang melarang kadernya ikut dalam kegiatan inkonstitusional.
"Saya kira enggak ada. Semua masih hadir. Sekjen dan Waketum Partai Demokrat selalu hadir dalam pertemuan-pertemuan kita. Hampir tiap hari ketemu. Rasanya enggak ada masalah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Advertisement
Dia juga menilai, imbauan SBY adalah hal yang biasa. SBY, lanjut dia, hanya mengingatkan kadernya untuk tidak ikut-ikut berbuat curang dalam pemilu.
"Yang inkonstitusional itu adalah yang curang. Kecurangan itu adalah hal yang inkonstitusional. Saya kira imbauan Pak SBY itu bisa ditafsirkan seperti itu," kata Fadli.
Terkait tidak hadirnya petinggi Demokrat di acara deklarasi pertama kemenangan Prabowo-Sandi juga ditanggapi santai oleh Fadli. Menurut dia, ketidakhadiran itu hanya masalah teknis.
"Ya mungkin teknis saja sifatnya. Sama dengan Pak Sandi waktu itu kebetulan lagi sakit. Saya kira enggak ada masalah. Dan saya kira jangan ada upaya untuk memecah belah seperti itu. Walaupun ujungnya sikap parpol bisa ditentukan oleh partai masing," ucap Fadli.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Instruksi SBY
Sebelumnya, SBY sempat menginstruksikan kader dan pengurus partainya tidak ikut serta dalam kegiatan yang bertentangan dengan undang-undang dan konstitusi.
Instruksi itu dikeluarkan setelah proses pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4) lalu.
Selain meminta terlibat dalam kegiatan menentang dengan inkonstitusional, SBY mengingatkan kader dan pengurus Partai Demokrat terus membicarakan Tanah Air setelah pencoblosan. Serta pelaporan jika melihat pengumuman menjurus ke Arah konflik dan krisis yang membahayakan.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka
Advertisement