Bayar Tagihan Polis, Jiwasraya Terbitkan Surat Utang

Menteri BUMN Rini Soemarno mengingatkan nasabah Jiwasraya untuk tidak khawatir dengan pembayaran polis yang tengah bermasalah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Apr 2019, 18:15 WIB
Jiwasraya

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Usaha, Jasa Keuangan, Jasa Survei Dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN), untuk menutupi tagihan polis asuransi.

"Tinggal diproses saja, tahun ini. Bulan depan proses sudah jalan," kata Gatot, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Menurut Gatot, meski masih dalam persiapan, calon pembeli sudah bersiaga menantikan penerbitan surat utang jangka menengah oleh Asuransi Jiwasraya. "Sedang proses. Ada (pembelinya) sudah ada pokoknya," tuturnya.

Terkait dengan holding BUMN asuransi, Gatot menyatakan, pembentukan holding BUMN asuransi akan diselesaikan pada tahun ini, bersamaan dengan penyelesaian holding BUMN perbankan.

"Tahun ini juga, jadi asuransi dan perbankan juga tahun ini. Semua berjalan beriringan," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengingatkan nasabah Jiwasraya untuk tidak khawatir dengan pembayaran polis yang tengah bermasalah. Saat ini, pihaknya sedang melakukan restrukturisasi dan penguatan perusahaan tersebut.

"Nah yang kita lakukan sekarang perbaikan, penguatan. Misal nasabah khawatir saya bilang gak perlu khawatir, BUMN akan selamanya menjaga," kata dia saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa 9 April 2019.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kementerian BUMN Terus Berupaya Sehatkan Jiwasraya

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sebelumnya, Gatot Trihargo mengatakan, saat ini Jiwasraya tengah dalam proses pembentukan anak usaha yang rencananya diberi nama Jiwasraya Putra.

Nantinya, anak usaha tersebut akan memaksimalkan manfaat sinergi BUMN dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel (Persero). 

Di mana keempat BUMN tersebut akan memberikan akses customer base dan distribution channel Jiwasraya selaku penyedia produk asuransi.

"(Sinergi) bisnis asuransi jiwa. Jadi keempat BUMN tersebut dapat eksklusivitas dari Jiwasrayasendiri. Jadi kita welcome," kata Gatot di Jakarta, Senin (11/2/2019).

Selain itu, dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan bisnis perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut, Kementerian BUMN juga telah menyiapkan upaya lainnya yakni dengan memberikan Jiwasraya saham di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).

Ini merupakan perusahaan sistem pembayaran gabungan BUMN yang awalnya dibentuk oleh Telkomsel. Finarya menawarkan platform LinkAja yang sebelumnya bernama T-Cash.

"Jiwasraya juga kita beri saham di Finarya yang LinkAja, supaya value-nya naik," ucap dia.


Holding Asuransi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Tak hanya itu, kata Gatot, Jiwasraya juga akan dilibatkan dalam Holding BUMN Asuransi yang proses pembentukannya tengah dikebut dalam dua hingga tiga bulan ke depan.

Hal ini akan menjadi momentum yang baik bagi pemulihan Jiwasraya. Sejauh ini, Jiwasraya juga telah menerapkan solusi jangka pendek kepada pemegang polis JS Saving Plan dengan menawarkan perpanjangan kontrak atau roll over.

"Ada yang tidak setuju, tapi yang lain setuju. Tingkat roll over-nya sekarang makin tinggi, sekitar 34 persen. Kita juga kan memberi tahu ke mereka (peserta asuransi) bahwa kita secara serius menyelesaikan masalah ini," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya