Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan rekapitulasi suara Pemilu 2019 yang dilakukan pihaknya di bspnpusat.com siap diaudit. Ia mempersilakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), atau lembaga independen yang fokus membidangi politik dan demokrasi untuk mengaudit.
Hasto menjelaskan, sikap partainya saat ini yang membuka pintu dilakukan audit agar tidak ada klaim kemenangan secara sepihak tanpa didasari dokumen otentik, formulir C1 misalnya.
Advertisement
"PDI Perjuangan menyatakan kesiapannya untuk diaudit, termasuk seluruh dokumen, dokumen C1, agar tidak terprovokasi dari berbagai klaim sepihak apalagi kalau sampai syukuran," ujar Hasto, Senin (21/4/2019).
Selain mencegah adanya upaya klaim kemenangan sepihak, Hasto juga mengatakan, tujuan partai berlambang kepala banteng itu sebagai bentuk transparansi partai politik saat melakukan rekapitulasi suara internal.
"Jika masih mencoba klaim secara sepihak tanpa bertanggung jawab seluruh data-data yang dimilikinya itu bagian upaya-upaya provokasi yang bisa berdampak kepada rusaknya seluruh upaya kepercayaan sistem demokrasi itu sendiri," tukasnya.
Hasto kemudian menunjukan real live rekapitulasi suara yang telah masuk dan diinput ke website rekapitulasi bentukan PDI-Perjuangan, bspnpusat.com.
Saat ditampilkan, perolehan persentase suara Jokowi-Ma'ruf pukul 13.40 WIB sebesar 59 persen. Sementara Prabowo-Sandi meraih suara 41 persen. Data tersebut berdasarkan suara masuk 17 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Valid dan Akurat
Ketua bspnpusat.com Arif Wibowo mengatakan, website bentukan PDI Perjuangan itu mampu dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kendati demikian sebagaimana proses rekapitulasi, Arif tak memungkiri saat proses rekapitulasi terdapat kesalahan input data. Namun, sebelum mempublikasikan data, segala kekeliruan segera diklarifikasi.
"Ya tentu saja aspek human error dimungkinkan di sistem kami ada yang melakukan pengecekan. Kalau terjadi kejanggalan maka kita akan kontak, komunikasi ke daerah di mana terjadi kejanggalan langsung ke TPS-nya, apakah salah input dokumennya palsu keliru dan lain-lain," ujar Arif.
Berdasarkan prosedur itu, Arif menjamin data yang ditampilkan selain absah namun juga akurat sesuai dengan data formulir C1.
Menurut Arif, selain ketatnya proses rekapitulai data di bspnpusat.com data tersebut bahkan lebih cepat dari data di website KPU.
Reporter: Yunita Amalia
Advertisement