Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan mengutus Luhut Binsar Panjaitan untuk menemui calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menko Maritim Kabinet Kerja itu diharapkan Jokowi dapat berkomunikasi dengan rivalnya itu usai Pilpres 2019 selesai digelar. Terlebih demi kondusivitas keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Advertisement
Walaupun sudah mengutus Luhut Binsar Panjaitan untuk bertemu langsung dengan Prabowo, rupanya hal itu belum dapat terpenuhi.
Alasannya, Prabowo sedang terkena flu. Diketahuinya Prabowo sedang terkena flu karena rupanya, Luhut sudah menelepon mantan Danjen Kopassus itu.
Berikut perbincangan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Prabowo Subianto melalui sambungan telepon dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Prabowo Sakit Flu
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku diutus capres petahana Jokowi untuk bertemu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Luhut mengatakan dirinya telah menghubungi Prabowo via telepon untuk mengatur jadwal pertemuan.
Dari perbincangan via telepon itu, Luhut menyebut pertemuan itu direncanakan pada Minggu 21 April 2019. Namun, batal lantaran Prabowo sakit flu.
"Ya memang saya sudah teleponan dengan Pak Prabowo, bicara lewat telepon. Kita kan teman. Kita ajak janjian mau ketemu, ya hari Minggu kemarin. Tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak flu, sakit flu," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/4/2019).
Advertisement
2. Disambut Baik Prabowo
Luhut Binsar Panjaitan yang juga merupakan mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menyebut Prabowo menyambut baik ajakan dirinya untuk bertemu. Setelah batal, dia menuturkan telah menjadwalkan kembali pertemuan dengan Prabowo.
"Ya nanti saya telepon lagi (untuk reschedule) kami kan bisa telepon-teleponan. Pak Prabowo kan orang baik, saya hanya mau menyampaikan pesan aja sih," ujarnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu, kata Luhut bahkan mengaku ingin menyantap makanan khas Jepang saat bertemu dengannya.
"Detailnya saya tanya, kita (mau) makan apa? 'Saya mau makan (makanan khas) Jepang. Kita janjian," kata Luhut menirukan percakapan dengan Prabowo.
Luhut mengatakan ingin menyampaikan sebuah pesan khusus kepada mantan Danjen Kopassus itu. Di mata Luhut, Prabowo merupakan orang yang rasional.
"Yang saya kenal Pak Prabowo orang yang sangat rasional dan biasa diajak berpikir dengan jernih. Jadi bukan seorang pemimpin yang tidak bisa diajak berpikir," tutur dia.
Luhut menilai Prabowo juga tak ingin menghancurkan Indonesia dengan keputusan yang keliru. Luhut menyebut Ketum Gerindra itu masih bisa diajak berdiskusi.
"Yang saya kenal Pak Prabowo orang yang sangat rasional dan biasa diajak berpikir dengan jernih. Jadi bukan seorang pemimpin yang tidak bisa diajak berpikir," ujarnya.
3. Bernostalgia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah menghubungi capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Luhut mengaku memang mengajak Prabowo untuk bertemu.
"Saya sudah teleponan dengan Pak Prabowo ya sudah bicara baik-baik, bicara ketawa-ketawa," ucap Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Luhut bercerita, awalnya dia dan Prabowo memang telah menentukan waktu untuk bertemu pada Minggu, 21 April 2019. Namun pertemuan itu batal karena Prabowo mengaku kurang sehat.
"Kita janjian mau ketemu, ya hari Minggu kemarin (seharusnya), tapi kemudian ada masalah teknis, beliau agak sakit flu. Kita reschedule (jadwalkan ulang)," ucap Menko Maritim itu.
Dalam perbincangannya itu, Luhut mengaku sempat bernostalgia mengenai masa-masa mudanya saat masih berstatus prajurit TNI.
Maklum saja, keduanya sama-sama meniti karier TNI-nya di Korps Baret Merah alias Kopassus sebagai Komandan Peleton Para Komando. Luhut yang lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1970 masuk ke Kopassus sejak 1971. Sementara, Prabowo yang lulusan Akabari 1974 baru masuk Kopassus pada 1976.
Saat Kopassus masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Keduanya juga sama-sama pernah dikirim bertugas ke Timor-Timur.
"Ya kita ketawa-ketawa. Nostalgia sedikit masa lalu," ucap Luhut yang pernah menjadi Dubes RI untuk Singapura itu.
Advertisement