IHSG Dibuka Menguat, Hati-Hati Tekanan Jual

Sebagian besar sektor saham pebentuk IIHSG menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 0,13 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Apr 2019, 09:15 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat tipis pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing jual saham sedangkan posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.075.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (23/4/2019), IHSG menguat 5,42 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.420,16. IHSG masih naik terbatas 7,48 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.422,44. Indeks saham LQ45 melemah terbatas 0,04 persen ke posisi 1.012,11.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 97 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 43 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.426,26 dan terendah 6.415,45.

Total frekuensi perdagangan saham 9.416 kali dengan volume perdagangan 714,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 208,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.075.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 0,13 persen. Sektor saham aneka industri menguat 0,60 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan menanjak 0,53 persen dan sektor saham pertambangan naik 0,50 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham HRME melonjak 23,39 persen ke posisi Rp 575 per saham, saham IBFN mendaki 16,67 persen ke posisi Rp 266 per saham dan saham MAYA menanjak 13,93 persen ke posisi Rp 7.975 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham MTPS turun 7,44 persen ke posisi Rp 1.105 per saham, saham MBTO merosot 6,98 persen ke posisi Rp 120 per saham, dan saham INRU susut 6,26 persen ke posisi Rp 600 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa (23/4/2019). Beberapa sentimen internal hingga eksternal dinilai mempengaruhi laju IHSG sehingga cenderung akan tertekan pada perdagangan hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap menuturkan, IHSG bakal kembali mengalami pelemahan merespons tekanan jual yang cukup tinggi. 

Dia menjelaskan, IHSG kemungkinan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.378- 6.484

"Selain itu, investor terlihat mengantisipasi beberapa economic event seperti penetapan suku Bunga Bank Indonesia dan GDP Kuartal I-2019 Amerika Serikat," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, pelemahan diperkirakan akan bersifat terbatas dan tertahan di area support Bollinger band.

Sementara itu, dari sisi teknikal, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, IHSG memang mengindikasikan momen pelemahan.

Menurutnya, IHSG akan tertekan pada kisaran 6.340-6.553


Penutupan Perdagangan Senin

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke zona merah pada perdagangan saham Senin kemarin. IHSG melemah 92,47 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.414,74. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,70 persen ke posisi 1.012,55. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 282 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 124 saham menguat dan 117 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.516,24 dan terendah 6.410,03. 

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 400.917 kali dengan volume perdagangan 16 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.075.

Secara sektoral, seluruh sektor saham memerah. Sektor saham aneka industri turun 3,56 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Disusul sektor saham manufaktur melemah 2,69 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 2,77 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya