Jelang Ramadan, Jokowi Minta Para Menteri Jaga Harga Pangan

Jokowi mengatakan, di kondisi saat ini wajar terjadi riak-riak kecil usai pesta demokrasi, tapi jangan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Apr 2019, 13:00 WIB
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat kabinet pariurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10). Rapat kabinet pariurna tersebut membahas evaluasi penangan bencana alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama lagi, bulan suci Ramadan tiba. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menteri untuk menjaga stabilitas harga pangan agar umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

"Ini sudah rutin. Mengingatkan agar stabilitas harga pangan dicek, dikontrol, agar tidak terjadi lonjakan harga, sehingga umat Islam bisa menjalankan ibadah, menyongsong Lebaran dengan tenang," kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2019).

Menurut Jokowi, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan selama puasa harus dilakukan agar dapat terjangkau dengan mudah oleh masyarakat. "Sehingga stabil dan masyarakat bisa nyaman menjalankan ibadah puasa dan ibadah dengan tenang," katanya.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta bawahannya, yakni para menteri, kepala lembaga, seperti Panglima TNI dan Kapolri serta Kepala Badan intelijen Naisonal (BIN) menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pascapemungutan suara Pemilu 2019.

"Saya minta menteri, kepala lembaga, Panglima dan Kapolri, BIN minta stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," katanya

Menurut Jokowi, kondisi saat ini wajar terjadi riak-riak kecil usai pesta demokrasi, tapi jangan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi menanggapi beberapa kejadian usai pemungutan suara pada 17 April 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kementan Pastikan Stok Pangan Aman dan Harga Stabil Jelang Ramadan

Penjual menunjukkan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan jelang memasuki Ramadan pada tahun ini aman, serta secara harga tak menekan konsumen.

Demi memastikan hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain, sehingga keberadaan bahan pangan di pasar aman terkendali.

"Seperti biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, kami selalu bekerja sama dengan kementerian terkait. Misalkan Kementerian Perdagangan, (Perum) Bulog, kemudian PD Pasar Jaya, pemerintah daerah, untuk bersama-sama bagaimana pengamanan survei sebelum-saat Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri," ujar dia di Bogor, Minggu (21/4/2019).

Selain itu, ia meneruskan, Kementan juga bakal berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) demi kelancaran angkutan logistik saat bulan puasa.

Bentuk kerja sama antar instansi pemerintah ini disebutnya akan disetujui melalui Rapat Koordinasi dibawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

 


Stok Terkendali

Penjual merapikan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Lebih lanjut, Syukur pun menyatakan, stok berbagai komoditas utama pangan seperti beras dan daging ayam juga aman terkendali pada saat Ramadan.

"Alhamdulillah cukup. Untuk beras cukup. Untuk yang seperti misalnya ayam dan sebagainya, itu juga ketersediaan cukup," seru dia.

Dengan begitu, harga jualnya pun dapat dipastikan bakal tergolong stabil. "Insya Allah stabil, tidak sampai menekan konsumen. Kami harapkan juga tidak sampai merugikan produsen," tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya