Liputan6.com, Jakarta - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sedang uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 kilo gram secara tertutup sehingga subsidi langsung diberikan ke pihak yang berhak menerima.
Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ruddy Gobel mengatakan, setelah melakukan persiapan sejak Desember 2018, TNP2K mulai menerapkan penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg secara tertutup pada 22 April 2019.
"Uji coba nya sedang berlangsung," kata Ruddy, di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Ruddy menuturkan, sejak 22 April 2019 subsidi Elpiji 3 Kg sebesar Rp 20 ribu sudah masuk ke rekening masing-masing rumah tangga yang berhak mendapat subsidi.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian sudah bisa melakukan transaksi pembelian Elpiji di toko yang ditetapkan dan sudah ikut dalam uji coba.
"Persiapannya sudah dimulai sejak Desember 2018. Diperkirakan selesai pertengahan Mei 2019," tutur dia.
Ruddy melanjutkan, penyaluran subsidi langsung tahap 2 akan dilakukan kembali pada 2 Mei 2019. Rumah tangga penerima manfaat bisa memanfaatkan melakukan transaksi pembelian Elpiji sampai 15 Mei 2019.
Dia mengatakan, uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg secara langsung dilakukan dalam tiga metode yaitu menggunakan e-voucher yang dikirimkan melalui pesan singkat dengan bank mitra BNI, menggunakan biometric dengan bank mitra BRI dan menggunakan KTP elektronik dan biometric dengan bank mitra Mandiri.
"Dananya masuk serentak di semua lokasi, tapi apakah langsung hari ini rumah tangga penerima manfaat melakukan transaksi mungkin berbeda- beda," ujar dia.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penyaluran Subsidi Elpiji Lebih Ampuh Jika Lewat Kartu
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yakin penyaluran subsidi Elpiji langsung ke masyarakat melalui kartu akan ampuh mengurangi penyimpangan.
Jonan mengatakan, pernah diusulkan upaya untuk mengurangi peyimpangan penyaluran Elpiji berubsidi dilakukan dengan penyaluran Elpiji bersubsidi secara tertutup. Namun cara tersebut ternyata tidak efektif. Dia pun mengusulkan agar penyaluran Elpiji bersubidi melalui sistem kartu.
"Waktu saya baru jadi menteri ada rencana subsidi tertutup saya bilang percuma, kalau mau di kartu," kata Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019.
Untuk menerapkan penyaluran subsidi secara langsung, perlu koordinasi dengan Kementerian lain. Dia pun mengusulkan diterapkan pada tahun depan.
"Mudah-mudahan ini menyangkut kementerian lain. Kami mengusulkan anggaran tahun depan sistem pengawasan Elpiji tepat sasaran," tuturnya.
Jonan mengungkapkan, penyaluran subsidi Elpiji paling tepat lakukan lewat kartu, kemudian dibagikan ke masyarakat tidak mampu. Sehingga penerima subsidi tepat sasaran.
"Yang paling pas dimasukan ke kartu dimiliki saudara kita tidak mampu. Sehingga dia bisa mampu beli sehingga kita Yang tidak layak menerima membeli dengan harga market," tandasnya.
Advertisement