14.193 Rumah Tangga Bakal Terima Subsidi Elpiji Langsung

TNP2K lakukan uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 kg secara langsung kepada 14.193 rumah tangga

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Apr 2019, 15:45 WIB
Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) berupaya menyalurkan subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) agar tepat sasaran.

Caranya dengan menerapkan penyaluran subsidi langsung kepada rumah tangga yang berhak menerimanya.

Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Sekretariat TNP2K, Ruddy Gobel mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji coba tujuh lokasi, meliputi Bukit Tingg Sumatera Barat sebanyak 1.290 rumah tangga, Kabupaten Tangerang 3.756 rumah tangga.

Kemudian Kota Tomohon Sulawesi Utara 1.092 rumah tangga, Jakarta Utara 4.028 rumah tangga, Kabupaten Bogor 1.366 rumah tangga, Kabupaten Gunung Kidul ‎1.443 rumah tangga dan Kota Kediri 1.218 rumah tangga.

‎"Total ada 14.193 rumah tangga yang akan ikut dalam uji coba di tujuh lokasi," kata Ruddy, di Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Sebelum menerapkan uji coba, TNP2K telah melakukan berbagai persiapan sejak Desember ‎2018, yaitu dengan melakukan penyiapan data dan toko Elpiji, sosialisasi dan edukasi, registrasi rumah tangga, penyaluran dan pemanfaatan bantuan.

TNP2K juga telah memberikan pelatihan ke penjual Elpiji 3 kg yang melayani penyaluran subsidi secara langsung ke penerima.

"Telah dilatih pada awal April kemarin mengenai tata cara melakukan transaksi dengan aplikasi‎," tuturnya.

Adapun uji coba penyaluran Elpiji 3 kg dilakukan pada tujuh wilayah, antara lain Bogor sebanyak13 titik,‎ Kota Kediri 11 titik, Jakarta Utara 94 titik, Kota Bukittinggi 14 titik, Gunung Kidul 11‎ titik, Kota Tomohon 12 titik dan‎ Tangerang 17‎ titik.

 

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pertamina Perkirakan Konsumsi BBM dan Elpiji Stabil saat Pilpres 2019

Suasana di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) stabil Pemilihan umum (Pemilu) 2019. Meski begitu, Pertamina tetap menyiapkan pasokan dan juga menjaga kelancaran distribusi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, momen Pemilu 2019 tidak banyak mempengaruhi kenaikan konsumsi BBM sebab hanya terjadi pada satu hari.

"Kalau pemilu stabil-stabil stabil ya. Kalaupun naik enggak banyak. Kan cuma sebentar," kata Fajriyah, saat berbincang Dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu, 17 April 2019.

Menurut Fajriyah, Pertamina akan menyesuaikan stok BBM dan Elpiji, dengan realisasi konsumsi. "Stok kami sesuaikan dengan prediksi peningkatan konsumsi," ujarnya.

Pertamina Marketing Operation Region III wilayah Jawa Bagian Barat pun telah memastikan kesiapan pasokan BBM dan Elpiji di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten aman. Konsumsi BBM diperkirakan tidak mengalami lonjakan berarti, sedangkan konsumsi Elpiji meningkat rata-rata sekitar 4,3 persen.

Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menjelaskan, realisasi rata-rata harian BBM di wilayah MOR III DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat untuk jenis gasoline atau Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo diperkirakan mencapai 27,3 ribu kilo liter (KL).

Sementara itu, estimasi realisasi rata-rata harian gasoil atau Solar, Dexlite dan Pertamina Dex sebesar 10,1 ribu KL.

Dewi menambahkan, konsumsi gasoline menunjukkan kenaikan sekitar 2 persen dari Maret ke April 2019. Sedangkan pada periode yang sama, konsumsi gasoil mengalami kenaikan sebesar 3 persen.

"Kenaikan realisasi terjadi pada semua produk BBM. Hal ini disebabkan banyaknya hari libur dan aktivitas jelang Pemilu sejak Maret lalu," tutur dia.


Persiapan Khusus Pertamina Salurkan BBM dan Elpiji Saat Pemilu

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Pertamina (Persero) melakukan persiapan khusus dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji, untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan‎, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) seperti yang dilakukan saat Ramadan dan Idulfitri, untuk menjaga kelancaran pasokan BBM dan Elpiji saat pemilu. Satgas Pemilu tersebut mulai bekerja sejak 18 Februari 2019 selama 24 jam.

"Ada persiapan khusus. Kami selalu ada Satgas," kata Fajriyah, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa, 16 April 2019.

Dia pun prediksi, konsumsi BBM dan Elpiji tidak mengalami perubahan signifikan, meski begitu Pertamina siap melakukan penyesuaian pasokan jika terjadi peningkatan konsumsi.

"Kalau Pemilu kayaknya stabil aja ya kalau pun naik nggak banyak," tutur dia. Pertamina pun sudah melakukan apel Siaga Pemilu yang digelar serentak di seluruh lokasi Terminal BBM, Kilang dan unit operasi Hulu Pertamina diseluruh Indonesia.

Di sebagian lokasi, apel langsung dipimpin jajaran Direksi Pertamina. Diantaranya adalah TBBM Jakarta Group Plumpang ( DKI Jakarta) yang dipimpin Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Kilang Plaju (Sumatera Selatan) dipimpin Direktur LSCI Gandhi Sriwidodo.

Kemudian TBBM Surabaya Group (Jawa Timur) dipimpin Direktur SDM Koeshartanto dan TBBM Manggis (Bali) dipimpin Direktur Manajemen Aset, M Haryo Yunianto. Fajriyah menambahkan, selain memastikan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG, Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memastikan keamanan di seluruh sarana dan fasilitas operasi Pertamina yang merupakan Objek Vital Nasional.

“Kesiapan dan pasokan energi menjadi hal strategis yang harus tetap kita amankan. Pertamina akan didukung penuh penuh oleh Polri dan TNI,” tandasnya.


Peternak Ayam Boyolali Beralih ke Elpiji Nonsubsidi

Petugas Bright Store menata tabung - tabung gas elpiji berwarna pink ukuran 5,5kg di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta,Senin (19/10/2015).

Sebanyak 60 peternak ayam broiler yang dinaungi oleh empat paguyuban peternakan ayam di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), telah beralih menggunakan Elpiji nonsubsidi. Hal ini upaya mengurangi penggunaan Elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg).

Unit Manager Communication & CSR MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan, ‎empat paguyuban peternakan ayam ini menerima bantuan CSR Pertamina berupa Instalasi Elpiji nonsubsidi, digunakan sebagai sumber energi untuk alat penghangat tubuh ayam broiler.

Cara ini berhasil memberikan penghematan bagi kuota LPG Subsidi sekitar 96 ribu tabung selama setahun bagi Kabupaten Boyolali.

"Pertamina memberikan bantuan instalasi Elipiji nonsubsidi kepada peternak ayam sebagai salah satu langkah kami mengedukasi para peternak khususnya, dan para usaha UKM di Kabupaten Boyolali tentang keuntungan-keuntungan yang didapat saat menggunakan LPG nonsubsidi” kata ‎Andar, di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Di samping himbauan dan ajakan kepada masyarakat, peternak dan pengusaha UKM untuk bisa lebih memilih menggunakan barang yang tidak disubsidi, agar penyebaran Elpiji yang bersubsidi ini dapat lebih tepat sasaran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya