Puluhan Petugas Pemilu Gugur, Demokrat: Mereka Pejuang Demokrasi

Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 91 petugas KPPS saat bertugas pada pemungutan suara Pemilu 2019. Hinca menyebut para petugas itu adalah pejuang demokrasi.

oleh Delvira HutabaratAdy Anugrahadi diperbarui 23 Apr 2019, 15:10 WIB
Sekjen Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan XIII (tengah) menunjukkan surat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jakarta, Kamis, (28/2). SBY berpesan agar para kader dan caleg tetap solid dalam masa kampanye Pemilu 2019. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 91 petugas KPPS saat bertugas pada pemungutan suara Pemilu 2019. Hinca menyebut para petugas itu adalah pejuang demokrasi.

"Partai Demokrat ikut belasungkawa atas gugurnya pahlawan-pahlawan demokrasi kita yang sedang menjalankan tugas demokrasi di titik-titik terdepan," kata Hinca di Kantor KPU RI, Selasa (23/4/2019).

Hinca mengatakan para petugas telah bekerja keras siang dan malam demi terlaksananya Pemilu 2019. Bahkan bekerja lebih keras daripada peserta Pemilu.

"Dia adalah pejuang-pejuang demokrasi yang bekerja siang malam, dan orang lupa, seolah-olah peserta kampanye yang bekerja keras, tapi masih Ada orang-orang dibalik ini semua yang bekerja jauh lebih keras, orang berpesta kelihatanya capek, tapi lebih capek orang yang memasak di dapur," jelasnya

Hinca meminta negara bertanggung jawab dengan cara memberikan santunan yang layak bagi keluarga korban meninggal maupun terluka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kerja Nonstop

"Saya setuju dengan Pimpinan Komisioner KPU untuk memberi santunan yang sekarang sedang dibicarakan dengan kementrian keuangan, negara harus bertanggung jawab," ujarnya.

"Ada yang lain lagi yang harus dipikirkan untuk yang akan datang, sudah harus dipikirkan juga asuransinya teman-teman pekerja-pekerja demokrasi mulai dari tingkat paling bawah," tambahnya.

Dia mencontohkan TPS di rumahnya sendiri di Jatibening, Bekasi. Hinca melihat sendiri KPPS bekerja sampai 24 jam tanpa henti.

"Saya lihat sendiri di TPS saya sendiri di Jatibening itu baru selesai jam 05.00 subuh dan saya ada di situ. Baru tuntas ya sampai jam 05.00, padahal mereka sudah mulai jam 05.00 subuh sebelumnya berarti 24 jam nonstop," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya