Hanum Rais Periksa Ratna Sarumpaet, Tompi: Antara Tidak Mampu atau Ikut Bohong

Tompi menyayangkan sikap Hanum Rais yang seakan mampu memeriksa Ratna dan membenarkan kebohongannya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Apr 2019, 16:39 WIB
Penyanyi sekaligus dokter bedah plastik Tompi saat menjadi saksi sidang lanjutan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Selasa (23/4). Tompi hadir atas undangan PN Jaksel sebagai saksi fakta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Teuku Adifitrian alias Tompi bersaksi dalam persidangan kasus penyebaran berita bohong alias hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Dalam persidangan, Tompi menyayangkan sikap Hanum Rais yang seakan mampu melakukan pemeriksaan terhadap Ratna dan membenarkan kebohongannya.

"Di video itu digambarkan bagaimana mereka berjalan berdua keluar dari salah satu pendopo gitu belakangnya, kemudian Hanum Rais menceritakan sudah memeriksa yang bersangkutan dan yakin betul bahwasanya ini adalah korban pemukulan, dan ini adalah contoh Cut Nyak Dien buat dia. Di situ ya konyol aja buat saya gitu," ujar Tompi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Menurut Tompi, sikap Hanum tersebut tergolong melewati batasannya. Apalagi kredibilitasnya dalam memeriksa Ratna Sarumpaet tidak memenuhi dan mumpuni.

"Pertama, kapasitas dia dokter gigi bukan dokter umum gitu. Bukan spesialis bedah, tentu tidak punya kemampuan untuk mengevaluasi," tuturnya.

Tompi menjelaskan, pendidikan dan profesi dokter gigi sangat berbeda jauh ranah kelimuannya dengan dokter umum. Dokter umum, kata dia, masih memiliki kapasitas memeriksa luka tubuh.

"Sekolahnya beda banget. Dokter gigi itu sendiri, bukan dari dokter umum terus jadi dokter gigi. Kalau kapasitas dia sebagai dokter umum, masih punya kapasitas untuk itu. Jadi banyak menurut saya yang janggal," beber Tompi.

Lebih lanjut, Tompi menilai pengakuan Hanum Rais yang telah memeriksa Ratna Sarumpaet pun bisa mencederai profesinya.

"Kedua, dia sudah mengaku memeriksa. Artinya kalau memeriksa sudah ada pertanggungjawaban ilmiahnya. Artinya kalau sudah memeriksa dan salah, ada dua kesimpulannya. Satu tidak mampu, kedua atau berbohong," terangnya.

"Saya sebagai dokter bedah plastik memeriksa pasien ya saya mulai dari interview, ngobrol, mulai dari anamnesa, kemudian pemeriksaan fisik kita raba, ketahuan, nah itu sebagai satu paket," kata Tompi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kecurigaan Tompi

Penyanyi sekaligus dokter bedah, Tompi memberi keterangan terkait wajah bengkak Ratna Sarumpaet di Jakarta, Rabu (3/10). Tompi mengklarifikasi cuitannya di Twitter bahwa wajah bengkak Ratna adalah bekas operasi plastik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Teuku Adifitrian alias Tompi menjadi saksi dalam persidangan kasus penyebaran berita bohong alias hoaks atas terdakwa Ratna Sarumpaet. Kecurigaan penyanyi yang juga dokter spesialis bedah plastik itu berawal dari twit Fadli Zon di Twitter dan viralnya foto lebam Ratna.

"Pertama kali saya mengetahui dari posting-an Pak Fadli Zon dengan Bu Ratna. Twit Pak Fadli Zon bahwa telah terjadi pemukulan terhadap Bu Ratna. Saya kemudian menawarkan bersedia menolong dan juga mengutuk peristiwa itu. Saya Whatsapp Glen Fredly karena dia dekat dengan menantu Bu Ratna, tanyakan apa benar pemukulan. Kata Glen, tidak ada respons," tutur Tompi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Saat awal kabar itu berseliweran di media sosial, Tompi mengaku masih percaya total. Namun, ketika mulai viral foto lebam wajah Ratna, dia kemudian merasa ada kejanggalan yang muncul satu per satu.

"Itu saya baca pagi awal hari, kemudian sampai siang sore banyak foto berseliweran lebih close up. Saya mulai curiga pas baca kronologi pemukulan oleh twit Fadli Zon. Kejadian di Bandung, terjadi pemukulan, kemudian dilempar ke jalan. Saya sebagai dokter umum dan pernah belajar forensik, kita tahu luka-lukanya seperti apa," jelas dia.

Di sore hari, kembali marak foto Ratna Sarumpaet beredar. Dia kemudian kembali mencocokkan struktur lebam wajah Ratna dengan kisah yang beredar tentang dugaan pemukulan dan penganiayaan itu.

Kebetulan saat itu, Tompi sedang berada dalam satu acara bersama dengan Mahfud MD dan Najwa Shihab. Dia kemudian membeberkan kejanggalan temuannya.

"Kenapa, kata Pak Mahfud. Saya gambarkan, karena saya memang dokter bedah plastik, tipikal simetrik sayatan kanan kiri ini ada di prosedur bedah plastik. Saya semakin yakin ketika ada foto yang rambutnya diikat, kita ada treatment untuk ikat rambutnya supaya enggak kotor (saat operasi)," beber Tompi.

Hingga malam hari, Tompi kemudian yakin bahwa bukan pemukulan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet. Lebam tersebut berasal dari tahapan alami usai menjalani operasi bedah plastik.

"Kemudian lihat foto dengan background, latar belakang yang ada pembandingnya juga di media sosial foto dokter sebuah rumah sakit. Malam itu saya ngetwit ini bukan pemukulan. Ini bedah plastik," Tompi menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya