Bawaslu Masih Bahas Besar Santunan untuk Petugas Pemilu yang Gugur dalam Tugas

Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, memastikan bahwa pihaknya akan memberi santunan kepada para pengawas Pemilu yang meninggal selama bertugas.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2019, 18:23 WIB
Mobil melintasi layar hitung mundur Pemilu 2019 yang terpampang di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (21/2). Layar dipasang untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam Pemilu 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Fritz Edward Siregar, memastikan bahwa Bawaslu RI akan memberi santunan kepada para Pengawas Pemilu yang meninggal selama bertugas dalam Pemilu 2019.

Meski begitu, ia belum bisa memberitahu jumlah ataupun nominal santunan yang akan diberikan.

"Kami masih mendiskusikannya," ungkap Fritz di Gedung Bawaslu Jalan MH. Thamrin Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Penetapan besar santunan itu akan dikoordinasikan dengan Bawaslu RI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terlebih dahulu.

Dalam data Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu, tercatat ada 33 orang pengawas meninggal dunia. Angka ini tersebar di 10 provinsi serta 26 kabupaten/kota. Bawaslu juga hari ini menerima kabar meninggalnya satu pengawas yang berasal dari dari Brebes, Jawa Tengah.

Fritz turut mengungkapkan rasa duka cita atas gugurnya para penyelenggara Pemilu tersebut. Ia menegaskan, antisipasi insiden semacam ini sebelumnya telah diupayakan.

"Saya rasa KPU - Bawaslu berusaha prediksi sedetail mungkin bagaimana proses yang terjdi di TPS," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya