Farhat Abbas: Prabowo Harusnya Tak Mudah Percaya Ratna Sarumpaet

Farhat Abbas melaporkan 17 orang termasuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terkait kasus penyebaran hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 04:05 WIB
Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Farhat Abbas, (Liputan6.com/Hari Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Farhat Abbas melaporkan 17 orang termasuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terkait kasus penyebaran hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Laporan tahun 2018 itu kini masuk tahapan klarifikasi pelapor.

Farhat Abbas dan empat orang saksi pelapor diklarifikasi penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (23/4/2019).

Usai klarifikasi, Farhat menyampaikan dirinya dan saksi yang dibawa ditanya sekitar 16 pertanyaan oleh penyidik.

"Ditanya kamu melaporkan apa? Siapa yang dirugikan? Yang dirugikan itu, namanya kebohongan publik yaitu masyarakat, kemudian saya sebagai caleg yang merupakan koalisi pendukung Pak Jokowi," kata Farhat di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

"Kalau berita ini tidak diungkap polisi saat itu, maka masyarakat akan tergiring untuk memusuhi Jokowi dan tim kita (TKN) dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap rezim dan parpol-parpol koalisi pendukung Jokowi," jelasnya.

Sejumlah pihak yang dilaporkan Farhat Abbas seperti Prabowo, Sandiaga, Hanum Rais, Dahnil Anzar Simandjuntak, Rizal Ramli, Nanik S Deyang dan lainnya disebut memiliki motif politik dalam kasus ini. Saat foto Ratna Sarumpaet beredar yang menampilkan wajah bengkak dan memar, pihak-pihak terlapor ini melakukan jumpa pers dan mengeluarkan pernyataan.

"Akhirnya Ratna Sarumpaet di pengadilan mengakui dia berbohong. Kan dia masih berteriak bahwa ini politik, kalau politik terkena semua dong. Ya memang politik, karena mereka untuk politik kepentingan menghajar dan memenangkan Pilpres," ujarnya.


Berharap Efek Jera

Farhat yakin laporannya ini akan ditingkatkan ke penyidikan dan Prabowo akan dipanggil sebagai terlapor. Menurut Farhat, Prabowo sebagai seorang negarawan seharusnya tidak mudah percaya omongan Ratna Sarumpaet.

Namun karena telah terlanjur, maka dia berharap ada hukuman sehingga ada efek jera karena pernyataan Prabowo terkait kasus Ratna memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Pak Prabowo harusnya sebagai seorang negarawan, jangan mudah percaya," tutupnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya