Liputan6.com, Jakarta Bertengkar dan berargumen dengan pasangan mungkin terlihat mirip. Faktanya, kedua hal tersebut sangat berbeda.
Terapis asal Los Angeles Gary Brown dan penulis buku The Dating Mirror: Trust Again, Love Again, Diana Dorell menjelaskan perbedaan antara bertengkar dengan berargumen.
Advertisement
"Dua kata ini seringkali digunakan secara bergantian tetapi sebenarnya keduanya sangat berbeda," kata Brown.
"Dalam pertengkaran, objek yang dituju adalah untuk 'menang'. Sedangkan dalam argumen, objek yang dituju adalah untuk mengekspresikan diri, untuk didengarkan, dan untuk mempelajari kebutuhan apa yang tidak tercapai satu sama lain sehingga Anda dapat menyelesaikan masalah dengan saling mendegarkan dan mengerti satu sama lain," ujarnya seperti dikutip dari Elite Daily, Kamis (25/5/2019).
Diana juga mengatakan bahwa cara tiap pasangan menangani masalah merefleksikan perasaan satu sama lain.
"Berargumen terjadi karena ada perbedaan opini tetapi satu sama lain tetap saling menghargai. Bertengkar disebabkan karena adanya perasaan terluka dan marah terhadap pasangan. Berargumen fokus pada penyelesaian masalah. Sedangkan bertengkar fokus pada menjadi 'benar'," Dia menjelaskan.
Bertengkar atau Adu Argumen Biasa
Jika merasa tidak yakin apakah Anda bertengkar atau berargumen dengan pasangan, tanyakan diri Anda apa tujuan utama dari hal tersebut.
"Anda berargumen bila Anda dan pasangan ingin mendegarkan satu sama lain. Saat Anda saling peduli, Anda akan berusaha untuk mengerti pasangan Anda. Selain itu, Anda juga akan memastikan bahwa pada akhirnya hubungan Anda berdua akan menjadi lebih baik," kata Brown.
Jika Anda lebih fokus untuk 'menang', itu adalah pertengkaran. Situasi ini juga akan membuat hubungan Anda tidak sehat.
"Bertengkar cenderung tidak dewasa dan narsistik. Pertengkaran pun biasanya terjadi dalam jangka waktu lebih panjang. Hal ini berarti menandakan bahwa hubungan Anda hanya mengenai siapa yang 'menang' dibandingkan dekat sebagai pasangan," kata dokter Gary Brown
Advertisement
Bagaimana Solusinya?
Diana Dorell menjelaskan bahwa Anda dapat memiliki solusi untuk hal tersebut. Namun, Anda harus berusaha untuk melakukannya.
"Biasanya saat Anda bertengkar, hal tersebut disebabkan isu mendalam yang tidak diselesaikan. Seringkali itu berkaitan dengan perasaan terluka, tidak dihargai atau marah," Diana Dorell menjelaskan.
Anda harus mengatakan apa yang Anda rasakan dan mendengarkan pasangan Anda melakukan hal yang sama. Hal tersebut dapat mencegah masalah antara Anda dan pasangan semakin buruk. Semakin cepat hal itu dilakukan, semakin baik dampaknya.
"Komunikasi yang dimulai sejak awal dapat mencegah pertengkaran yang seharusnya memang tidak terjadi. Berargumen adalah hal yang dilakukan oleh tiap pasangan. Namun kuncinya adalah untuk mengetahui tujuan serta bagaimana untuk menciptakan hubungan yang sehat," ujar Diana.
Memang tidak ada cara untuk menghindari konflik sepenuhnya. Namun, Anda dapat menfokuskan untuk menyelesaikan masalah daripada menyerang pasangan Anda saat memiliki masalah.
Penulis: Khairuni Cesario