Kenalan dengan Almaas Isfadhilah, Finalis Puteri Muslimah Indonesia 2019 Asal Gresik

Ajang Puteri Muslimah Indonesia 2019 telah memasuki 20 besar dan tahap karantina, yuk berkenalan dengan salah satu finalisnya, Almaas Isfadhilah.

oleh Putu Elmira diperbarui 24 Apr 2019, 17:00 WIB
Almaas Isfadhilah, finalis Puteri Muslimah Indonesia 2019. (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kontes kecantikan dan pencarian bakat Puteri Muslimah Indonesia 2019 telah memasuki tahap karantina yang diikuti oleh 20 finalis. Masing-masing dari mereka dinilai berdasarkan kriteria A, B, dan C yang meliputi akhlak, bakat, dan cantik.

Di tahap ini, para finalis tidak hanya menampilkan kemampuan, tetapi juga akan mendapat pembekalan mulai dari kelas akting hingga makeup. Sedangkan untuk final Puteri Muslimah Indonesia 2019 bakal digelar pada Senin, 29 April 2019 dan ditayangkan secara langsung di Indosiar pukul 18.30 WIB.

Sebelum itu, yuk berkenalan dengan salah satu finalis Puteri Muslimah Indonesia 2019 yakni Almaas Isfadhilah. Finalis asal Gresik ini berhasil masuk 20 besar setelah melalui audisi yang dilakukan secara online.

Meski berasal dari Gresik, Almaas, begitu ia akrab disapa kini berdomisili di Surabaya. Bukan tanpa alasan tetapi karena ia tengah mengambil program kuliah double degree dengan menimba ilmu di Fakultas Hukum dan FISIP di Universitas Airlangga.

Selain keseharian sebagai mahasiswa, perempuan berusia 22 tahun ini juga aktif sebagai model freelancer. Sederet potret penampilan stylish Almaas ketika beraksi menjadi model pun kerap dibagikan melalui akun Instagram pribadi, @aisfadhilah.

Di sisi lain, keikutsertaan Almaas di ajang Puteri Muslimah Indonesia 2019 tidak lepas dari sebuah misi yang ia usung. Hal tersebut disampaikan ketika bertandang ke Gedung KLY KapanLagi Youniverse, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin, 22 April 2019.

"Saya melihat lingkungan sekitar bahwa hanya orang-orang mampu dan yang melek teknologi saja yang bisa kuliah di luar negeri. Saya melihat dari permasalahan tersebut, saya ingin sekali mempunyai acara televisi yaitu tidak hanya jalan-jalan ke luar negeri tapi memperkenalkan universitas-universitas terbaik di luar" jelas Almaas kepada Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Usung Konsep Edutainment

Almaas Isfadhilah, finalis Puteri Muslimah Indonesia 2019. (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Misi Almaas untuk berkompetisi di Puteri Muslimah Indonesia 2019 tidak lain ingin mewujudkan mimpinya menyebarluaskan pendidikan melalui program televisi. Alasan melalui televisi tidak lain karena dapat dilihat seluruh masyarakat meski di antara mereka tak harus memiliki ponsel.

"Dari situ saya sadar apabila orang yang ada di desa melihat di televisi universitas ini keren, Harvard itu keren orang-orang jenius ada di situ," jelas Almaas.

Program ini diyakini Almaas dapat memicu anak-anak generasi bangsa untuk bermimpi menempuh pendidikan yang lebih baik. "Dari mimpi tersebut saya yakin hal tersebut bisa berkontribusi besar terhadap edukasi atau pendidikan di Indonesia. Sebuah negara maju salah satunya dari sumber daya manusianya" tambahnya.

Langkah Almaas juga dibarengi dengan konsep edutainment. "Kenapa edutainment karena saya yakin jika edukasi saja itu akan membosankan dan sekarang ini sedang marak halal traveling atau program semacam itu. Saya berpikir kenapa memperkenalkan universitas saja karena itu bisa menginspirasi generasi Indonesia," tuturnya.

Besar harap Almaas dapat meraih cita-cita untuk memiliki program tersebut. "Saya ingin, tidak hanya saya saja yang mempunyai mimpi besar, tapi seluruh generasi Indonesia karena televisi bisa dijangkau oleh semua masyarakat," ungkap Almaas.

 


Persiapan Almaas di Puteri Muslimah Indonesia 2019

Almaas Isfadhilah, finalis Puteri Muslimah Indonesia 2019. (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Selain misi, finalis Puteri Muslimah Indonesia asal Gresik ini juga telah mempersiapkan beragam hal. Perjuangan Almaas pun mendapat dukungan penuh dari keluarga.

"Almaas mengikuti ini bukan hanya ikut saja tapi karena Almaas punya visi dan misi untuk Indonesia, mungkin kontribusinya kecil tapi impact-nya besar," katanya.

"Persiapan selain busana dan peralatan yang dibawa, membersihkan hati yang paling sulit karena agar kita kuat mental itu dari hati. Almaas Lillahi Ta'ala, semua karena Allah," tutup Almaas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya