Ambil Screenshot di WhatsApp Bakal Lebih Sulit, Kenapa?

WhatsApp akan mengambil langkah untuk mempersulit pengguna yang mengambil screenshot chat pada aplikasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 12:30 WIB
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dilaporkan bakal memperketat pengambilan screenshot bagi para penggunanya. Nantinya, pengguna yang ingin mengambil screenshot lewat aplikasi chatting ini, akan lebih sulit.

Pemberlakuan aturan ini didasari atas fitur screenshot yang sering kali disalahgunakan untuk mempermalukan dan menjatuhkan pesan pengguna lain.

Oleh karena itu, WhatsApp akan mengambil langkah untuk mempersulit pengguna yang mengambil screenshot chat pada aplikasinya.

Dilansir Metro News pada Rabu (24/4/2019), WABetaInfo telah menemukan bahwa perusahaan milik Facebook ini berencana untuk menerapkan sistem baru yang mengharuskan penggunanya untuk memindai sidik jarinya sebelum mengambil screenshot chat orang lain.

Dengan diberlakukannya aturan tersebut, tentu akan membuat penggunanya berpikir dua kali sebelum mengambil screenshot.

Namun, tetap saja fitur ini bukan menjadi jaminan untuk melindungi pengguna WhatsApp dari orang lain yang ingin merekam pesan kita dan mengirim ke smartphone pribadinya.

Salah satu cara untuk membatalkan pengguna lain mengambil screenshot pesan kita yaitu dengan menekan tombol 'unsend' yang muncul dalam waktu singkat, sebelum orang itu bisa mengambil screenshot dari pesan tersebut.

Namun, cara terbaik untuk melindungi diri kita dari orang yang suka mengambil screenshot dan mempermalukan orang lain adalah dengan memastikan kita tidak mengirim pesan apa pun kepada mereka.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Pengguna WhatsApp Bakal Bisa Kirim 30 File Audio Bersamaan

Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

WhatsApp dilaporkan sedang menyiapkan fitur baru yang memungkinkan pengguna bisa mengirim 30 file audio dalam waktu yang bersamaan.

"Baru-baru ini WhatsApp memiliki fitur baru 'pemilih audio' atau 'audio picker' dengan kemungkinan untuk memutar audio sebelum mengirimnya dan memilih lebih banyak file audio untuk dikirim," demikian laporan WABetaInfo pada Sabtu (20/4/2019).

Seperti diketahui, pengguna sebelumnya hanya diizinkan mengirim satu audio dalam satu waktu. Adapun fitur baru ini akan hadir sebagai bagian dari pembaruan versi 2.19.89 beta.

Dilansir ETtech, akhir-akhir ini WhatsApp telah menguji dan memperkenalkan beberapa fitur baru pada platform-nya, terutama mengenai dukungan aplikasi pada lebih banyak perangkat dan memeriksa penyebaran informasi hoaks pada aplikasinya.

Sementara untuk fitur mengurangi penyebaran berita hoaks, WhatsApp sedang menguji dua fitur barunya yaitu "Forwarding Info" dan "Frequently Forwarded Message", di mana fitur ini akan membuat lebih dari 1,5 miliar penggunanya tahu berapa kali pesan telah diteruskan.

Setelahnya, akan muncul Pesan "Frequently Forwarded" ketika pesan tersebut diteruskan lebih dari empat kali. 

3 dari 3 halaman

Sebar Hoaks di WhatsApp, Akun Kamu Bakal Ditendang

Ilustrasi Whatsapp (Foto: Unsplash.com/Christian Wiediger)

WhatsApp mulai berbenah jelang pemilihan presiden 2019. Sadar platform-nya dipakai oleh banyak orang Indonesia untuk menyebarkan berbagai informasi, WhatsApp gencar membaca perilaku pengguna.

Tujuannya adalah mengidentifikasi saat ada pengguna yang suka menyebar hoaks ataupun ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah persatuan.

Upaya yang dilakukan WhatsApp adalah dengan mengidentifikasi perilaku pengguna.

Aplikasi pesan milik Facebook ini menggunakan teknologi machine learning untuk bisa membaca perilaku abnormal pengguna ketika mengirim pesan di WhatsApp.

Dijelaskan oleh VP Public Policy and Communication WhatsApp, Victoria Grand, WhatsApp memilih mengidentifikasi perilaku lantaran mereka tidak bisa membaca isi pesan pengguna.

Pasalnya, WhatsApp telah menerapkan end-to-end encription, sebuah fitur untuk membuat komunikasi antar pengguna jadi aman, tak bisa diakses pihak lain, termasuk oleh WhatsApp sendiri.

(Shintya Alfian/Jek)

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya