Menjajal Kemampuan Wuling Cortez Turbo di Sirkuit Sentul

Apa yang membuat Cortez CT berbeda? Wuling Cortez CT menggunakan mesin 1,5 liter turbo. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi CVT.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 24 Apr 2019, 14:11 WIB
Wuling Cortez CT yang dilengkapi turbocharger menggunakan sistem mekanikal yang sama dengan Almaz. (Amal G/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors Indonesia memperkenalkan 2 varian terbaru untuk produk unggulannya di kuartal ke-2 tahun ini. Mobil itu adalah Wuling Cortez CT dan Wuling Confero S ACT. Khusus untuk Wuling Cortez CT, media diberi kesempatan mengujinya di Sirkuit Sentul sebanyak 2 putaran.

Apa yang membuat Cortez CT berbeda? Wuling Cortez CT menggunakan mesin 1,5 liter turbo yang menghasilkan tenaga sebesar 140 Tk pada 5.200 rpm dan torsi 250 Nm 1.600 - 3.600 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi CVT. Kombinasi tersebut seperti yang digunakan oleh Wuling Almaz.

Meskipun sirkuit menjadi arena bermain kali ini, bukan berarti Wuling Cortez akan disiksa sepenuhnya, melainkan sirkuit dibagi menjadi beberapa bagian yang menguji berbagai fitur yang dimiliki oleh Cortez, terutama fitur keselamatan. Saat pengujian pun mobil diisi oleh 5 orang, mensimulasikan mobil sedang diisi oleh keluarga.

Saat menguji Wuling Cortez CT, hal pertama yang dilakukan adalah penyesuaian dengan karakter mesin dan juga transmisi CVT. Jika Cortez varian menggunakan transmisi i-AMT, maka transmisi CVT ini memberikan sensasi yang berbeda. Rasio gear CVT akan menyesuaikan dengan putaran mesin, sehingga potensi torsi puncak yang bersemayam di putaran rendah hingga menengah bisa dimanfaatkan dengan baik.

 


Saksikan Videonya di Bawah Ini:


Selanjutnya

Saat diajak menikung, bantingan yang diberikan oleh Cortez masih dalam batas toleransi. Arah roda pun masih berada dalam genggaman lingkar kemudi, tak ada gejala understeer yang dirasakan selama kecepatan masih dalam batas wajar. Jika menikung dengan kecepatan yang terlalu tinggi, sistem kontrol traksi akan bekerja agar mobil tidak kehilangan kendali. Arah mobil pun bisa dikoreksi dengan memanfaatkan sistem pengereman yang sudah dilengkapi dengan ABS, EBD, & BA.

Fitur keselamatan tersebut pun diuji saat menghindari rintangan di kecepatan tinggi. Saat melaju di kecepatan 80 km per jam, saya diwajibkan untuk melakukan hard braking lalu menghindar rintangan yang berada di depan. Saat menginjak pedal rem sekuat tenaga, pedal terasa berdenyut yang artinya sistem ABS bekerja. Pedal rem tetap ditahan sambil membanting lingkar kemudi ke kiri, lalu counter-steer ke arah kanan. Lampu hazard pun menyala secara otomatis untuk memberikan peringatan ke pengendara lainnya.

 


Selanjutnya

Setelah menghadapi beragam rintangan, akhirnya saya tiba di area pengujian performa. Wuling Cortez CT bisa mencapai angka 140 km per jam di area lurus Sentul, tepat beberapa ratus meter sebelum tikungan, saya pun harus mengurangi kecepatan.

Saat mencapai angka tersebut, mobil tak terasa limbung. Akselerasinya terbilang cukup tenang, tak ada hentakan seperti yang dialami oleh transmisi non-CVT. Yang cukup mengejutkan adalah kabinnya senyap.

 


Simpulan

Strategi Wuling menyematkan turbo dan transmisi CVT ke Cortez CT merupakan langkah yang tepat untuk menggaet konsumen baru. Meskipun memiliki wajah yang sama dengan Cortez lainnya, karakter berkendaranya jauh berbeda. Sayangnya, Wuling baru akan meluncurkan harga Wuling CT di ajang IIMS 2019 mendatang.

Untuk diketahui, harga Wuling Cortez mulai dari Rp202,8 juta (1.5 S 6MT) hingga Rp271 juta (1.8 L Lux+ i-AMT) dengan status on the road Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya