PBNU: Hasil Quick Count Insyaallah Tidak Meleset dari Penghitungan KPU

Yahya mengatakan penyebutan Ma’ruf Amin sebagai wapres terpilih bukan bermaksud mendahulukan proses penghitungan yang saat ini masih berlangsung.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 18:03 WIB
Cawapres no urut 02 Ma'ruf Amin memberi sambutan saat melakukan pertemuan silaturahim di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/4). Pertemuan tersebut membahas penyampaian gagasan kebangsaan pengurus besar Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri acara syukuran sukses Pemilihan Umum serentak 2019 yang digelar Habib Hilal Al Aidid dan Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogjakarta di Yogyakarta, Rabu.

Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),Yahya Cholil Staquf, selaku perwakilan tuan rumah mengatakan, acara tersebut merupakan syukuran atas terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024.

"Yang kita muliakan Wakil Presiden terpilih Prof Dr KH Ma'ruf Amin," ujar Yahya disambut tamu hadirin atas sebutan baru untuk mantan Rais Aam PBNU itu dengan teriakan salawat.

Yahya mengatakan penyebutan Ma’ruf Amin sebagai wapres terpilih bukan bermaksud mendahulukan proses penghitungan yang saat ini masih berlangsung.

Dia mengaku pengungkapan itu sebagai cerminan dari keyakinan terhadap ilmu pengetahuan yang diwakili ilmu statistik berupa hasil quick count.

"Insyaallah tidak akan meleset dari hasil KPU yang akan ditetapkan 22 Mei mendatang," ucap Yahya seperti dilansir dari Antara.

Yahya juga mengatakan, nikmat tersebut merupakan hasil pilihan mayoritas ulama nahdiyin.

"Tidak ada yang bisa mengingkari dan menutupi-nutupi nikmat dari hasil sawadul a'dlom NU ini. Seperti yang lalu-lalu, pilihan mayoritas ulama ini selalu menggerakkan sejarah bangsa Indonesia," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dinilai Pilihan Tepat

Capres dan Cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memberi keterangan di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (18/4). Dalam keterangannya Jokowi memaparkan hasil quick count 12 lembaga survei yang 100% sudah selesai, Jokowi-Amin memperoleh 54,55 % suara dan Prabowo-Sandi 45,5%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Yahya, pilihan para ulama NU mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 ini sebagai pilihan strategis seperti dalam sejarah perjalanan bangsa ini.

"Belajar dari sejarah, nikmat besar sekarang ini pasti akan melahirkan tantangan dan persoalan besar bagi NU. Kita doakan Kiai Ma'ruf Amin sebagai aktor yang melahirkan sawadul a'dlom NU ini selalu dinaungi Allah SWT," katanya.

Dalam acara yang digelar di Komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Krapyak Yogyakarta itu dihadiri Ketua Umum PBNU A Muhaimin Iskandar, Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dan sejumlah Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, sebelum tasyakuran dimulai, KH Ma'ruf Amin dengan didampingi sejumlah tokoh NU menyaksikan penyembelihan seekor sapi yang dilaksanakan di kawasan rumah Habib Hilal Al Aidid. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya