Liputan6.com, Moskow - Seorang dokter di Rusia mengaku telah membunuh dan melakukan mutilasi tubuh kekasihnya. Hal itu nekat ia lakukan setelah sang pacar kedapatan melakukan operasi ganti kelamin.
Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Rabu (24/4/2019), Mikhail Tikhonov (27) melakukan tindakan itu akibat tak terima dengan segala keputusan sang pacar.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan dari polisi, Nina Surgutskaya (25) tewas di apartemennya. Ia dibunuh dengan cara mutilasi oleh sang kekasih usai keduanya melakukan hubungan badan.
Saat keduanya sedang melakukan hubungan seks, Tikhonov baru menyadari jika kekasihnya sudah ganti kelamin.
Tikhonov mencekik korban di atas tempat tidur hingga tewas. Ia lalu memutilasi tubuh korban, kata penyidik. Tikhonov ditahan dan diinterogasi setelah keberadaan Nina dicari ibunya, yang kemudian memanggil polisi untuk proses penyelidikan.
"Keduanya sempat mabuk sebelum melakukan hubungan seksual," ujar polisi.
"Pelaku kaget saat tahu pacarnya adalah transgender. Ia mencekik korban hingga tewas," tambah polisi.
Tahu korban sudah tak bernyawa, pelaku lalu membawa tubuh pacarnya ke toilet dan melakukan mutilasi. Kasus ini masih diselidiki. Vonis kepada pelaku juga belum ditentukan.
Wanita Mutilasi Kekasih dan Dijadikan Makanan Tradisional
Kasus mutilasi dari pasangan kekasih juga pernah terjadi. Seorang wanita asal Uni Emirates Arab harus berurusan dengan polisi setempat setelah diduga kuat melakukan mutilasi dan menjadikan anggota tubuh sang kekasih menjadi makanan tradisional.
Dikutip dari laman South China Morning Post, wanita yang tak disebutkan identitasnya tersebut diduga telah melakukan pembunuhan kepada sang kekasih sejak tiga bulan lalu.
Yang membuat kasus ini terlihat semakin kecam ketika pelaku menggunakan potongan tubuh kekasihnya menjadi makanan tradisional bernama Machboos.
Setelah memasak makanan tradisional tersebut, pelaku lalu menyajikannya kepada sejumlah pekerja Pakistan di negara tersebut.
Hilangnya pria yang juga tidak disebutkan identitasnya itu bermula dari laporan orang hilang yang disampaikan oleh keluarga korban.
Si pelaku yang sudah kenal dengan pihak keluarga mengelak dan tak mengetahui keberadaan pacarnya. Namun, polisi yang terus mencari barang bukti memutuskan untuk menggeledah rumah pelaku.
Tak disangka, dalam penggeledahan polisi menemukan pecahan gigi korban yang kemudian diselidiki sama DNA-nya dengan keluarga korban.
Advertisement
Pelaku Mengaku
Setelah ditahan, wanita itu akhirnya mengakui jika ia membunuh pacarnya dengan cara mutilasi. Potongan tubuh pria itu juga dijadikannya sebagai bahan makanan tradisional.
Ternyata, motif pembunuhan dilakukan lantaran pelaku kesal karena korban tak jadi menikahinya. Sebab, sang pria sudah memiliki pujaan hati lain.
Pelaku juga kesal karena selama tujuh tahun bersama, ia selalu membiayai kebutuhan pria tersebut. Oleh karenanya pembunuhan dengan cara mutilasi itu dilakukan atas nama dendam.