Liputan6.com, Washington DC - Polisi Amerika Serikat menerima panggilan darurat pada Minggu, 21 April 2019 larut malam waktu setempat. Kala itu, seorang warga California mengatakan adanya suara mencurigakan di larut malam.
Departemen Kepolisian Escondido, Amerika Serikat segera berangkat ke jalan Hidden Trails Road, tepat sebelum jam 3 pagi.
Baca Juga
Advertisement
Setelah operasi penyisiran lokasi dilakukan, tampak dua ekor sapi liar tengah memakan tanaman di halaman rumah penduduk.
Dalam video yang diunggah oleh lembaga penyiaran CBS 8, mengutip laman UPI pada Rabu (24/4/2019), tampak seekor sapi berwarna coklat, sedangkan lainnya bercorak putih dan hitam. Kedua sapi liar itu terlihat gemuk.
Saat polisi datang, kedua hewan itu tetap melanjutkan aktivitasnya memakan rumput yang ada di pekarangan rumah.
Polisi kemudian segera memanggil the San Diego Humane Society Amerika Serikat untuk memindahkan kedua sapi liar pemilik suara mencurigakan.
"Saya kira kedua hewan itu sangat menyenangkan ... Kami tidak pernaj melihat sapi di sini," kata seorang tetangga bernama Jaime Rivera kepada KSWB-TV. "Saya hanya ingin tahu apakah mereka akan membawa teman-teman mereka ke sini."
3 Sapi Bermain di Supermarket
Sementara itu, tiga sapi liar diketahui memasuki sebuah supermarket di Hong Kong pada Februari lalu. Ketiga hewan tertangkap kamera tengah berpesta pora dengan apa yang didapatkannya di toko itu secara gratis.
Sebuah video yang diambil oleh seorang saksi di toko Fusion di Mui Wo menunjukkan ketiga sapi itu memakan buah-buahan dan sayuran, sementara para pembeli terlihat terkejut.
Pihak supermarket mengatakan bahwa sapi-sapi itu pergi sendiri tanpa mendatangkan pawang, segera setelah peristiwa yang terekam tersebut.
Seorang operator supermarket mengatakan, produk yang dirusak sekawanan sapi telah dibuang. Sedangkan buah-buahan dan sayuran yang bersentuhan dengan sapi itu dibersihkan.
Ketiga sapi kemudian juga dilaporkan ke kepolisian setempat.
Advertisement
Kisah Sapi Unik Lain
Sementara itu, sapi betina di Skotlandia terbiasa dipakaikan bra. Para petani tak membuat kutang khusus untuk hewan-hewan ternaknya, melainkan menggunakan pakaian dalam milik manusia yang sudah tak dipakai.
Jangan salah sangka, apa yang ia lakukan bukan untuk bikin lelucon, tapi ada tujuannya.
Petani itu, Donald Ross menceritakan, seorang tetangganya mengamati bahwa salah satu anak sapinya tak bisa mengakses dan menyusu dari bagian belakang ambing induknya. Ambing adalah kelenjar dalam payudara yang mengeluarkan air susu.
Sapi kecil itu pun merasa lebih mudah untuk menyusu dari puting depan induknya. Kondisi itu menyebabkan menyebabkan tekanan di bagian belakang.
Seperti dikutip dari BBC News, bra tua kemudian dipakaikan ke induk sapi, agar ambingnya tak meradang akibat kondisi yang disebut mastitis.
Mastitis adalah infeksi pada satu atau lebih saluran payudara, yang bisa menyebabkan rasa sakit yang parah. Kondisi yang kerap dirasakan ibu menyusui ternyata juga bisa dirasakan induk sapi.
Bra bisa digunakan untuk mengurangi tekanan para ambing. Agar rasa sakit yang dirasakan induk-induk sapi bisa berkurang.
Donald Ross mengaku telah membagikan idenya itu ke komunitasnya di wilayah pertanian.
Ternyata, tak hanya sapi yang terbantu. Pemakaian bra tersebut juga menghibur para manusia.
"Di Skotlandia, kami baru saja melalui musim dingin yang parah. Namun, dengan itu, kami bisa mempertahankan selera humor," kata dia.
Ross menambahkan, bra dipilih karena mempertimbangkan kenyamanan induk sapi. "Kainnya lembut dan dilengkapi tali yang elastis," kata dia.
Sebenarnya ambing tersebut bisa diperah dengan tangan manusia, untuk mengurangi tekanan. Namun, cara itu berisiko.
"Hal itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada induk sapi. Ia bisa saja menendang-nendang dan membuat pemerahnya cedera," tambah Ross.