Merasakan Gesitnya Pemindai Sidik Jari di Galaxy S10 Plus

Berikut ini pengalaman Tekno Liputan6.com saat menggunakan fitur pemindai sidik jari di Galaxy S10 Plus.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Apr 2019, 12:00 WIB
Tampilan sensor sidik jari di layar Samsung Galaxy S10 Plus. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Bersama dengan kehadiran Galaxy S10 Plus, Samsung sekaligus memperkenalkan teknologi baru, yakni pemindai sidik jari di layar.

Fitur ini menggantikan teknologi pemindai sidik jari layar kapasitif yang sebelumnya jamak digunakan smartphone Samsung.

Saat mencoba fitur ini, Tekno Liputan6.com merasa sensor ini sebenarnya cukup sensitif dan mulus. Pemindai sidik jari memang bisa menjadi opsi untuk membuka perangkat lebih cepat. 

Seperti diketahui, Samsung memutuskan untuk menghilangkan fitur Iris Scanner di seluruh lini Galaxy S10

Terlebih, setelah Samsung merilis update yang meningkatkan kemampuan fitur ini. Proses pembacaan sidik jari pun berjalan lebih cepat.

Salah satu hal yang sedikit mengganjal adalah menemukan lokasi pemindai. Harus diakui, membutuhkan waktu sebelum tangan terbiasa membuka layar dengan fitur ini.

Tidak hanya itu, fitur ini juga sangat membantu kamu yang memiliki tangan mudah berkeringat. Sebab, dalam kondisi jari yang sedikit basah, pemindai ini masih responsif.

Dalam beberapa kondisi, jari yang berminyak juga masih dapat digunakan untuk membuka perangkat, termasuk jari yang berdebu.

Perlu diketahui, proses Galaxy S10 Plusyang terkunci tidak akan langsung terbuka begitu saja. Jadi, proses layar dari tertutup hingga terbuka terjadi secara bertahap. 


4 Keunggulan Layar Dynamic AMOLED di Samsung Galaxy S10 Plus

Shot Suggestion pada Samsung Galaxy S10 Plus. Liputan6.com/Andina Librianty

Sekadar informasi, seluruh seri Galaxy S10, mulai dari Galaxy S10 Plus, S10, dan S10e semuanya dibekali dengan teknologi layar yang sama.

Bagi Samsung, layar ini diklaim sebagai layar paling cantik di antara layar yang dipakai pada smartphone Galaxy versi lainnya.

Kamu perlu tahu, layar Galaxy S10 ini dinamakan sebagai Dynamic AMOLED. Sementara, smartphone Samsung sebelumnya mengusung layar dengan nama Super AMOLED.

Mengutip CNET, Selasa (23/4/2019), AMOLED sendiri merupakan akronim dari active-matric organic light emitting diode. Jenis layar ini merupakan salah satu dari dua jenis layar yang banyak dipakai pada smartphone saat ini. Layar lain adalah LCD.

Tampilan output layar AMOLED memiliki kualitas gambar yang lebih baik ketimbang LCD. Hal ini tak dimungkiri karena AMOLED memungkinkan layar memiliki warna hitam mutlak sehingga mampu meningkatkan kontras.

Sudah sepatutnya, layar AMOLED jadi kontributor utama untuk menghadirkan kualitas gambar di smartphone, sama dengan pada televisi.


Keunggulan Layar Galaxy S10

Samsung Galaxy S10 Plus. Liputan6.com/Andina Librianty

Berikut ini adalah sejumlah keunggulan layar Galaxy S10 secara teknis:

1. Cahaya Masuk Sebanyak 1.200 Nits

Nits merupakan ukuran banyaknya cahaya pada sebuah layar, kemudian cahaya ini dikirim ke mata pengguna. Nah, semakin banyak jumlah cahaya makin cerahlah layar smartphone.

Dalam hal ini, Galaxy S10 memiliki 1.200 nits yang bisa dibilang sangat cerah untuk ukuran layar smartphone. Galaxy S10 kemungkinan merupakan smartphone yang layarnya paling cerah.

Dengan begitu, saat pengguna melihat smartphone di bawah matahari, segala konten di layar tetap terlihat dengan baik dan detail.

2. Jernih seperti Layar TV

Layar Galaxy S10 bisa dibilang sejernih layar televisi. Pasalnya, layar Dynamic AMOLED yang diusung memboyong gamut warna yang luas yakni range warna DCI-P3, dengan begitu warna yang ditampilkan sangatlah nyata.

Gamut warna P3 merupakan standar untuk layar HDR dan banyak televisi mengusung teknologi ini.

Sebagai perbandingan, layar TV OLED LG memiliki tingkat kejernihan hingga 99 persen. Sementara layar Dynamic AMOLED milik Galaxy S10 ini memiliki tingkat kejernihan 100 persen.

Bisa dibilang, warna yang ditampilkan oleh layar Galaxy S10 sangat akurat, realistis, dan terbaik saat ini.


3. Emisi Sinar Biru hanya 7 Persen

Layar Galaxy S10 Plus saat dipakai untuk menyaksikan konten video (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Layar biru membuat pengguna sulit tidur di malam hari. Nah, Samsung menyebut, pihaknya menurunkan presentase cahaya biru yang ke luar dari layar mereka dari yang sebelumnya 12 persen menjadi 7 persen.

Hal tersebut merupakan ambang batas yang belum pernah dicapai sebelumnya. Selain itu, ketimbang layar LCD, Dynamic AMOLED ini memancarkan 61 persen lebih sedikit cahaya biru.

Bisa dikatakan, layar Galaxy S10 ini lebih ramah terhadap mata pengguna ketimbang layar smartphone lainnya.

4. HDR10+

Galaxy S10 juga jadi smartphone pertama di dunia yang telah mendukung teknologi HDR10+. Apa itu? HDR dalam layar tujuannya adalah meningkatkan kualitas gambar dengan meningkatkan highlight sehingga membuat gambar terlihat lebih realistis dan jangkauan warna yang luas.

Pada berteknologi HDR10+, prosesor video secara otomatis menganalisis dan menyesuaikan tampilan tiap gambar, kemudian meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan.

Pada percobaan kami lewat perbandingan layar Galaxy S10 dengan smartphone Samsung sebelumnya, tampak ada perbedaan yang jelas. Di mana, hasil output gambar di Galaxy S10 warnanya tampak lebih terang, detail, dan jernih.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya