3 Alasan MU Harus Pertahankan Pogba

Pogba tidak konsisten belakangan ini dan membuat penggemar MU kecewa dengan performanya. Ketika Mourinho dipecat pada Desember tahun lalu, banyak yang menuding Pogba sebagai penyebab utamanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 07:00 WIB
Gelandang MU, Paul Pogba. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Manchester - Paul Pogba merupakan pembelian mewah Jose Mourinho di MU pada 2016. Namun, Pogba gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di bawah manajer Portugal tersebut.

Pogba tidak konsisten belakangan ini dan membuat penggemar MU kecewa dengan performanya. Ketika Mourinho dipecat pada Desember tahun lalu, banyak yang menuding Pogba sebagai penyebab utamanya.

Ketika Ole Gunnar Solskjaer mengambil alih kendali di Old Trafford, pemain Prancis itu mendapat kehidupan baru. Sayangnya, fase itu sudah berlalu dan belakangan ini penampilan Pogba tidak memuaskan lagi.

Banyak yang menilai pemain Prancis itu harus meninggalkan MU di musim panas. Namun, Setan Merah sebaiknya tidak melakukan hal tersebut.

Berikut ini tiga alasan mengapa MU harus tetap mempertahankan Paul Pogba seperti dilansir Sportskeeda.

 


1. Tak Ada Pengganti yang Lebih Baik

Gelandang Barcelona, Sergio Busquets berebut bola dengan gelandang Manchester United, Paul Pogba pada leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Old Trafford, Rabu (10/4). Barcelona menang tipis 1-0 atas Manchester United. (Oli SCARFF / AFP)

Solskjaer mungkin saja akan mempersilahkan Paul Pogba pergi. Pemain Prancis itu bahkan bisa membantu MU memulihkan investasi mereka karena dia masih diminati banyak klub di seluruh Eropa.

Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sudah merayu rekan senegaranya itu untuk datang ke Santiao Bernabeu. Barcelona juga tertarik dengan pemain Prancis itu. Skuat Juventus belum lengkap dan Massimiliano Allegri siap memulangkan Pogba. Jika Pogba memutuskan untuk pergi, dia tidak akan kekurangan pilihan, tetapi hal yang sama tidak akan terjadi dengan Manchester United.

Jika Pogba pergi, MU harus berinvestasi besar-besaran di bursa transfer untuk mendapatkan penggantinya. Sampai sekarang, sulit untuk menemukan pemain sepadan yang akan tersedia di musim panas. Pemain seperti Marco Verratti, Thiago Alcantara atau Sergej Milinkovic-Savic akan sangat sulit untuk diboyong dari klubnya masing-masing karena MU tidak lagi menarik apalagi mereka terancam tidak tampil di Liga Champions musim depan.

Dengan demikian, kemungkinan MU untuk mendapatkan pengganti Pogba yang sepadan sangat rendah. Kepergiannya bisa meninggalkan kekosongan di lini tengah. Oleh karena itu, Setan Merah disarankan untuk tetap mempertahankan Pogba.


2. Solskjaer Bisa Keluarkan Kemampuan Terbaik Pogba

Gelandang Manchester United, Paul Pogba, melakukan selebrasi usai membobol gawang Brighton and Hove Albion pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Sabtu (19/1). Manchester United menang 2-1 atas Brighton and Hove Albion. (AP/Martin Rickett)

Pogba dibawa ke Manchester United oleh Jose Mourinho tetapi dia gagal berkembang di bawah pelatih asal Portugal itu. Salah satu alasannya adalah kurangnya kepercayaan dari sang manajer.

Dengan Solskjaer, Pogba mempunyai manajer yang sangat mempercayainya. Ini terbukti dari kebangkitan pemain Prancis itu sejak kedatangan Solskjaer di klub. Pogba sangat brilian selama beberapa bulan awal di bawah Solskjaer, mencetak gol, membuat assist dan mendominasi lini tengah seperti Paul Pogba di Juventus dan Prancis.

Namun, performa buruknya belakangan ini harus segera diatasi dan tidak ada yang lebih baik untuk melakukannya daripada seorang yang sudah melihat Pogba dari dekat selama masa remajanya. Pemain Prancis itu pernah bermain di bawah asuhan Solskjaer ketika dia menangani tim reserves United.

Dengan pramusim yang tepat dan perubahan penting di skuat selama bursa transfer musim panas, Solskjaer bisa mengubah MU pada musim depan. Ini penuh resiko tetapi itu adalah resiko yang harus diambil untuk bisa membawa MU menuju kesuksesan.

Pogba saat ini sangat sering mendapat kritik dan masa depannya selalu menjadi bahan spekulasi. Solskjaer bisa memotivasi Pogba dan mengurangi bebannya agar sang pemain bisa kembali bersinar pada musim depan.


3. Kemampuan Pogba

Gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba (dua kiri) menggiring bola saat berlatih bersama rekan setimnya jelang menghadapi Barcelona pada leg kedua babak perempat final Liga Champions 2018/19 di Stadion Camp Nou, Barcelona, Senin (15/4). (AP Photo/Joan Monfort)

Tidak banyak pemain yang punya kemampuan seperti Pogba. Pemain Prancis itu adalah pemain yang lengkap. Dia bisa menyerang, dia bisa bertahan, dia sama-sama nyaman dengan bola panjang dan juga umpan pendek. Pemain Prancis ini juga sangat mahir dalam menguasai bola dan bisa dengan mudah melepaskan diri dari kawalan pemain lawan. Selain itu, dia juga bisa mencetak gol.

Pogba sudah mencetak 16 gol dan membuat 10 assist dari 43 pertandingan di semua kompetisi. Itu adalah kontribusi terbaiknya dan dia juga merupakan pencetak gol terbanyak untuk Manchester United musim ini. MU sebelumnya dibangun dengan gelandang yang menyumbangkan gol dari lini tengah. Pogba sudah melakukan hal itu musim ini meski penampilannya belum terlihat konsisten.

Musim depan, Pogba dengan beberapa pemain kelas dunia di sekitarnya akan menjadi aset penting bagi Solskjaer. Pemain Prancis itu juga seorang pemimpin dan memasuki usia matang dalam karier profesionalnya. Tetapi kemampuan sepak bola adalah alasan utama mengapa MU harus tetap mempertahankan Pogba.

Sumber: Bola.net

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya