Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON), yang bekerjasama dengan perusahaan Prancis PT Matiere Bridge Building Indonesia untuk memulai produksi perdana ekspor jembatan girder baja yang akan diekspor ke Filipina.
"Saya sangat bangga, dan karena itu saya mengucapkan selamat kepada PT WIKON dan Matiere," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4/2019).
Dia menambahkan, 90 persen produksi jembatan girder baja menggunakan material lokal. Sementara sisa 10 persen masih impor, terutama komponen yang hak patennya dimiliki oleh Matiere.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai informasi, girder baja yang diproduksi PT WIKON menggunakan teknologi milik Matiere dengan nama Unibridge.
Perusahaan Prancis tersebut memiliki mesin yang mampu memproduksi girder dengan struktur sambungan menggunakan pin.
Kelebihan Unibridge bisa dipasang lebih cepat dibandingkan dengan instalasi jembatan yang biasanya mengunakan sambungan las maupun baut konvensional.
Berkat teknologi ini, Unibridge bisa mengatasi kendala kepadatan lalu lintas dalam pembangunan jembatan di perkotaan maupun keterbatasan alat berat di pedesaan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wikon Bakal Produksi 400 Box Girder Baja
Kehadiran teknologi Unibridge ini, lanjut Basuki, juga dibutuhkan untuk proyek-proyek dalam negeri, lantaran pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah bersamaan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kehadiran teknologi Unibridge sejalan dengan kebijakan pembangunan infrastrutur yang lebih cepat, lebih efisien, lebih murah dan berkualitas. Teknologi ini telah digunakan untuk pembangunan Flyover Lamong di Jawa Timur," ujar dia.
Direktur Utama PT WIKON, Koko Cahyo Kuncoro mengatakan, pada tahap awal pihaknya akan memproduksi sebanyak 400 box girder dengan nilai Rp 12 miliar.
Box girder itu akan digunakan pada pembangunan jembatan pada proyek jalan tol di Manila sepanjang 20 Km. Pengiriman perdana rencananya akan dilaksanakan pada 12 Mei 2019 dan akan diselesaikan pada Juli 2019.
"Sebelumnya, mereka produksi di Perancis dan Belgia kemudian diangkut ke Filipina, sekarang produksi di sini," ujar Koko.
Advertisement