Liputan6.com, Purwokerto - Kemenristekdikti kembali menggelar Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kali ini bertindak sebagai tuan rumah KRI Regional 3, antara 26-27 April 2019.
KRI 2019 ini merupakan ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika. Gelaran ini bertujuan mendidik generasi muda untuk membuka wawasan tren teknologi robotika.
Sebanyak 33 perguruan tinggi atau universitas mengikuti lomba ini. Kontingen perguruan tinggi di wilayah yang meliputi area Jawa bagian Tengah, Kalimantan bagian timur dan selatan akan bertanding dalam empat kategori lomba.
Baca Juga
Advertisement
Pertama, kontes robot sepak bola Indonesia (KRSBI). KRSBI sendiri terdiri dari dua sub-kategori, yakni KRSBI-Beroda, kategori untuk robot-robot berpenggerak roda dan KRSBI-Humanoid, kategori untuk robot-robot berbentuk manusia atau berkaki dua.
Dalam kategori ini akan digelar kompetisi pertandingan sepa kbola antar tim robot. Setiap tim terdiri dari dua robot penyerang dan satu robot kiper. Ketiga robot tersebut akan berkoordinasi sebagai tim secara mandiri dan otomatis tanpa campur tangan manusia.
“Tidak memakai remote control,” kata Seksi Acara KRI Regional 3 2019, Eko Murdyantoro Atmojo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 April 2019.
Dia menjelaskan, didesain menggunakan bermacam sensor dan sistem prosesor kendali untuk mengenali obyek berdasarkan bentuk, warna dan posisi untuk menavigasi diri. Robot diprogram melakukan strategi bertahan dan menyerang selayaknya permainan sepak bola.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Robot Menari Jaipong
“Robot harus dapat melakukan beberapa gerakan, misalnya mencari bola, mengejar bola, mencari gawang lawan, menjaga gawang, merebut bola dari lawan, mengumpan bola dan mencetak gol,” dia menjelaskan.
Kategori kedua, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), yaitu menampilkan robot humanoid yang dapat menari diiringi musik berdasarkan gerakan seni tari dan budaya bangsa Indonesia. Untuk tahun 2019 ini bertema Tari Jaipong.
Kategori berikutnya, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), yaitu kontes adu cepat robot berpenggerak kaki yang bekerja dengan misi menemukan dan memadamkan api lilin yang terletak di ruang-ruang tersembunyi.
“Robot harus dapat mendeteksi dimana posisi api dan kemudian mencari jalan agar sampai ke lokasi api. Robot akan menemui bermacam halangan dan jalan berliku untuk menyelesaikan misi,” ucapnya.
Kategori keempat, Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), yaitu kontes adu cepat dan terampil dari robot beroda dan berkaki dengan tema khusus. Semua robot mengadopsi teknik artificial intelligent dan automasi dengan sensor kendali terkini.
Koordinator Sistem Informasi Unsoed, Alief Enstein mengatakan kontes tingkat regional diselenggarakan di empat wilayah regional. Regional 1 meliputi area Sumatera, Regional 2 area Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi.
Kemudian Regional 3 meliputi area Jawa bagian Tengah, Kalimantan bagian timur dan selatan, dan Regional 4 yang meliputi area Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Advertisement
Harga Tiket Kontes Robot
KRI Regional 1 2019 digelar di Universitas Teknokrat Indonesia, pada 4-6 April 2019 lalu. Regional 4 di Universitas Mataram pada 21-23 April 2019, Regional 3 di Unsoed antara 26-27 April 2019, dan yang terakhir, KRI Regional 2 digelar di Institut Teknologi Nasional Bandung, 2-4 Mei 2019 esok
“Tim terbaik pada Kontes Tingkat Regional akan diundang untuk ikut serta dalam Kontes Tingkat Nasional. Akan digelar di Universitas Dian Nuswantoro, 19-23 Juni 2019 mendatang,” Alief menjelaskan.
Dia mengungkapkan, juara KRAI Tingkat Nasional 2019 akan menjadi wakil Indonesia pada ABU Robocon 2019 di Mongolia. Juara pertama KRPAI Tingkat Nasional 2019 akan menjadi wakil Indonesia pada Trinity College International Robot Contest 2020 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat.
“Juara pertama KRSBI Humanoid Tingkat Nasional 2019 akan menjadi wakil Indonesia pada ROBOCUP 2020. Untuk KRSTI dan KRSBI Beroda belum diatur afiliasi-nya,” ujarnya.
Masyarakat dapat menonton rangkaian KRI dengan pembelian tiket langsung di lokasi Auditorium Graha Widyatama Unsoed, Purwokerto. Harga tiket mulai Rp 30 ribu pada sesi running test dan simulasi pertandingan, Jumat (26/4), sesi pertandingan robot, Sabtu (27/4) seharga Rp 40 ribu. Adapun harga tiket terusan adalah Rp 60 ribu.
Lantaran keterbatasan tempat, penonton terpaksa harus dibatasi sebanyak 1.000 orang. Sebab itu, masyarakat yang ingin menonton harus datang sepagi mungkin agar kebagian tempat duduk.
“Acara penutupan masyarakat dapat mengikuti secara gratis, Sabtu, 27 April 2019 pukul 19.30 – 21.00 WIB,” ucapnya.