Investor Asing Lepas Saham Rp 939,49 Miliar, IHSG Tergelincir 75,09 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Apr 2019, 16:24 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (25/4/2019), IHSG merosot 75,09 poin atau 1,16 persen ke posisi 6.372,78. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,48 persen ke posisi 1.004,99. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 272 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 121 saham diam di tempat dan 128 saham menguat.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.431,59 dan terendah 6.353,28.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 478.094 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 933,86 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.185.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham barang konsumsi turun 2,15 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 1,92 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,72 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham NIKL naik 8,71 persen ke posisi Rp 2.620 per saham, saham APEX melonjak 8,67 persen ke posisi Rp 815 per saham, dan saham DVLA mendaki 7,55 persen ke posisi Rp 2.280 per saham.

Sementara itu, saham TRIO merosot 13,89 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham PADI turun 12,59 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham KIOS tergelincir 11,11 persen ke posisi Rp 800 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan kecuali indeks saham Jepang Nikkei naik 0,48 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,04 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,11 persen.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,86 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,48 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 2,43 persen, dan bukukan penurunan terbesar, dan indeks saham Singapura susut 0,36 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada sejumlah faktor penting yang sebabkan terjadinya pelemahan IHSG di tengah rapat dewan gubernur (RDG) BI menetapkan tingkat suku bunga acuan di level 6 persen. Sentimen internal dan eksternal menekan laju IHSG.

"Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, akibat membaiknya kinerja indeks dolar AS. Sentimen perang dagang Uni Eropa dan Amerika Serikat," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu juga dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga menekan IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Laju IHSG pada Awal Perdagangan Saham

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 25 April 2019, IHSG melemah 24,04 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.423,83. Pada pukul 09.000 waktu JATS, IHSG merosot 17,72 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.430,15. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,81 persen ke posisi 1.011,88. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,07 persen.

Sebanyak 93 saham melemah. Sementara itu, 70 saham menguat dan 109 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.431,59 dan terendah 6.412,74.

Total frekuensi perdagangan saham 14.695 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 368 miliar. Investor asing jual saham Rp 33,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.150.

10 sektor saham pun tertekan.Sektor saham aneka industri turun 1,06 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 0,73 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,74 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NIKL menguat 9,96 persen ke posisi Rp 2.650 per saham, saham GWSA melonjak 9 persen ke posisi Rp 218 per saham, dan saham CEKA mendaki 6,36 persen ke posisi Rp 1.170 per saham.

Sementara itu, saham MBTO merosot 15,15 persen ke posisi Rp 112 per saham, saham HRME tergelincir 11,74 persen ke posisi Rp 404 per saham, dan saham CPRI susut 8,04 persen ke posisi Rp 103 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,23 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,05 persen.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,19 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,28 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,63 persen dan indeks saham Singapura turun 0,18 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya