Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, melakukan kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Banyuwangi pada Kamis (25/4/2019). Mereka berkeliling melihat berbagai layanan yang tersedia.
Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi merupakan mal pertama di Indonesia yang didirikan kabupaten. Saat ini, mal tersebut mengintegrasikan 199 layanan perizinan dan dokumen. Mulai dari dokumen administrasi kependudukan, berbagai macam izin, layanan perpajakan, imigrasi, pertanahan, hingga layanan kepolisian.
Advertisement
"Saya kira ini perlu sebagai role model bagi daerah. Dengan mengintegrasikan semua layanan dalam satu tempat, memberi kemudahan bagi masyarakat, lebih menghemat waktu dan biaya. Memang inilah salah satu tujuan otonomi daerah, di mana pemerintah daerah memberikan pelayanan yang cepat," ujar Tjahjo.
Ia berharap, daerah yang belum mempunyai Mal Pelayanan Publik bisa mencontoh Banyuwangi.
"Silakan belajar ke daerah yang sudah baik, tidak perlu malu untuk mencontoh karena yang terpenting tujuan kita adalah memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat," ucap Tjahjo.
Saat berkeliling, dirinya menyempatkan diri melakukan senam peregangan otot bersama warga. Menariknya, senam peregangan otot di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi dilakukan setiap empat jam sekali. Semua layanan berhenti setiap empat jam, lalu warga dan petugas bersenam bersama.
"Senam ini diikuti petugas dan warga yang mengurus dokumen atau izin. Untuk relaksasi, sekaligus menimbulkan suasana gembira dan interaksi satu sama lain. Bagi petugas, senam ini penting agar mereka tidak terkena penyakit karena berjam-jam duduk di depan komputer untuk melayani warga," kata Abdullah.
Begitu musik diputar, para rombongan bersama warga langsung menggerakkan anggota badan mengikuti gerakan instruktur di depan.
"Wah menyenangkan ya. Ada senamnya, saya lihat juga ada taman bermain anak, juga banyak buku-buku yang bisa dibaca sambil menunggu antrean. Pelayanan pada masyarakat memang harus paripurna," ujar Tjahjo.
(*)