Peluang Terbuka Lebar, SUV Toyota Indonesia Siap Diekspor ke Australia

Perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) sudah ditandatangani.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 26 Apr 2019, 07:03 WIB
Ekspor kendaraan bermerek Toyota di bulan pertama 2015 menembus angka 15.000 unit atau naik 53 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) sudah ditandatangani. Dengan kesepakatan kedua negara tersebut, diharapkan mampu membuka lebih lebar peluang menggenjot ekspor kendaraan menuju Negeri Kanguru.

Sebelumnya Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menjelaskan, pasar ekspor ini bisa membuka tambahan pasar kendaraan hingga 1,2 juta unit sampai 1,5 juta unit hingga 2025 mendatang.

Selain itu, pasar ini tidak hanya untuk mesin konvensional, tapi juga kendaraan listrik, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, dan listrik penuh.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, untuk ekspor ke Australia ada yang harus dipersiapkan.

Meskipun begitu, untuk syaratnya sendiri memang sudah dipenuhi oleh raksasa asal Jepang tersebut.

"Ada satu hal yang harus dilihat, meskipun lokal konten oke, dan model yang cocok. Harus dipenuhi, safety Euro standart karena berbeda sedikit. Namun, karena Toyota (prinsipal) juga sudah ekspor ke Australia, tidak masalah," ujar Warih di sela-sela perhelatan IIMS 2019, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).

 


Selanjutnya

Lanjutnya, meskipun begitu, standar keselamatan untuk Australia sejatinya tidak sulit. Pasalnya, sudah diimplementasikan di kendaraan Toyota. Meskipun, ada yang harus dipersiapkan untuk model yang ada.

"Model SUV memang paling cocok. Model Toyota kan banyak, dan juga termasuk electric vehicle, tidak hanya konvensional," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya