Jalani Periode Terburuk, Ini 9 Momen Kehancuran MU

MU menderita tujuh kekalahan dalam sembilan pertandingan terakhir di seluruh kompetisi. Sentuhan magis manajer Ole Gunnar Solskjaer tidak lagi terlihat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 20:00 WIB
Kiper Manchester United (MU), David de Gea, tampak lesu usai ditaklukkan Manchester City pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Rabu, (24/4). Manchester United takluk 0-2 dari Manchester City. (AP/Jon Super)

Liputan6.com, Jakarta - Kekalahan dari Manchester City, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB, menambah derita Manchester United (MU) pada beberapa pekan terakhir. Manajer Ole Gunnar Solskjaer terlihat kehilangan sentuhan ajaibnya.

Solskjaer memulai pekerjaannya sebagai pelatih interim MU dengan sangat bagus. Dia hanya menelan satu kekalahan dari 17 pertandingan pertama.

Namun, segalanya berubah dalam sembilan pertandingan terakhir. Setelah comeback impresif melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions, keberuntungan The Red Devils seakan sudah habis.

Bagaimana mimpi buruk MU dimulai dan mengapa bisa sampai terpuruk saat dikalahkan Manchester City? Menukil fourfourtwo, berikut deskripsi selengkapnya:


Awal Keterpurukan

Romelu Lukaku dan Marcus Rashford terlihat lemas usai Manchester United (MU) kalah 0-2 dari Arsenal pada pekan ke-30 Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (10/3/2019). (AP Photo/Tim Ireland)

10 Maret

Arsenal (tandang) Liga Inggris, kalah 0-2

Tendangan jarak jauh Granit Xhaka dan penalti Pierre-Emerick Aubameyang mengakhiri laju tidak terkalahkan Solskjaer di Liga Inggris. The Gunners menang di Emirates Stadium dan melompati MU untuk menembus empat besar.

16 Maret

Wolves (tandang), FA Cup quarter-final, kalah 1-2

Kekalahan dari Arsenal masih terasa, MU sudah kalah lagi. FA Cup sebenarnya harapan mereka untuk meraih trofi musim ini, tetapi MU lagi-lagi gagal menjawab tantangan. Gol Raul Jimenez dan Diogo Jota mengakhiri mimpi MU.

30 Maret

Watford (kandang), Liga Inggris, menang 2-1

Dua hari setelah ditunjuk sebagai pelatih permanen, Soslkjaer menuntun MU melupakan kekalahan dari Arsenal dan Wolves untuk mengalahkan Watford. Gol Marcus Rashford dan Anthony Martial terbukti ampuh.


Gagal Bangkit

Para pemain Wolverhampton merayakan gol ke gawang Manchester United. (AFP/Paul Ellis)

2 April

Wolves (tandang), Liga Inggris, kalah 1-2

Markas Wolves sepertinya jadi salah satu bencana bagi MU. Unggul terlebih dahulu lewat gol Scott McTominay, MU takluk setelah Wolves mencetak gol melalui Diogo Jota dan gol bunuh diri Chris Smalling. Ashley Young dihukum kartu merah.

10 April

Barcelona (kandang), Perempat Final Liga Champions, leg pertama, kalah 0-1

Menjamu Barcelona, MU tampil cukup baik, tetapi gol bunuh diri Luke Shaw sudah cukup membuat Barcelona - yang tampil tak maksimal - memetik kemenangan.

13 April

West Ham (kandang), Liga Inggris, menang 2-1

Meski kurang meyakinkan, MU berhasil menang lewat dua penalti Paul Pogba. Kedua penalti ini sebenarnya bisa diperdebatkan, tetapi bagaimanapun MU tetap menang.


Terus Melempem

Striker Barcelona, Lionel Messi, melakukan tendangan salto saat melawan Manchester United pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (16/4). Barcelona menang 3-0 atas Manchester United. (AP/Joan Monfort)

16 April

Barcelona (tandang), Perempat Final Liga Champions, leg kedua, kalah 0-3

Ketika Lionel Messi memutuskan untuk tampil gemilang, tim mana pun tidak akan berdaya, termasuk MU. Dua gol Messi di babak pertama sudah memupus mimpi MU untuk sekadar mencetak gol.

21 April

Everton (tandang), Liga Inggris, kalah 0-4

Berniat bangkit pasca diusir Barca dari Liga Champions, MU justru semakin terpuruk. Kekalahan empat gol tanpa balas di Goodison Park membuktikan buruknya kualitas MU musim ini.

24 April

Manchester City (kandang), Liga Inggris, kalah 0-2

Puncak keterpurukan MU. Kekalahan ini membuat empat besar semakin jauh. MU wajib memenangkan setiap laga berikutnya untuk sekadar menjaga harapan.

 

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya