Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali menguat (rebound) usai menunjukan oversold atau jenuh jual pada perdagangan saham hari ini.
Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menuturkan, pergerakan IHSG saat ini bergerak di sekitar support Bollinger band yakni bergerak dekat area oversold. Ini mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek.
"Kemungkinan support di 6.339 dan resistance di 6.417," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, sentimen eksternal, investor akan mengantisipasi rilis data GDP Amerika Serikat Kuartal I-2019.
Seirama, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gustama memprediksi IHSG akan rebound pada rentang 6.307-6.464
Melanjutkan, hari ini dia menyarankan saham laik dibeli ialah saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sedangkan Frederik merekomendasikan saham PT Medco International Tbk (MEDC), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investor Asing Lepas Saham Rp 939,49 Miliar, IHSG Tergelincir 75,09 Poin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (25/4/2019), IHSG merosot 75,09 poin atau 1,16 persen ke posisi 6.372,78. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,48 persen ke posisi 1.004,99. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 272 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 121 saham diam di tempat dan 128 saham menguat.
BACA JUGA
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.431,59 dan terendah 6.353,28.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 478.094 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 933,86 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.185.
10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham barang konsumsi turun 2,15 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 1,92 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,72 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham NIKL naik 8,71 persen ke posisi Rp 2.620 per saham, saham APEX melonjak 8,67 persen ke posisi Rp 815 per saham, dan saham DVLA mendaki 7,55 persen ke posisi Rp 2.280 per saham.
Sementara itu, saham TRIO merosot 13,89 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham PADI turun 12,59 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham KIOS tergelincir 11,11 persen ke posisi Rp 800 per saham.
Advertisement