Jakarta Persija Jakarta seperti kehilangan taring musim ini. Performa Ismed Sofyan dkk tidak segarang sebelum-sebelumnya karena sudah menelan tiga kekalahan beruntun.
Pertama, Macan Kemayoran tumbang 3-4 (1-1) via adu penalti dari Kalteng Putra pada babak delapan besar Piala Presiden 2019. Ketika berjumpa Ceres-Negros di babak penyisihan grup Piala AFC pun, Persija menelan kekalahan dua kali.
Baca Juga
Advertisement
Kekalahan 2-3 dari Ceres-Negros pada partai keempat Grup G Piala AFC membuat nasib Persija Jakarta di ujung tanduk. Macan Kemayoran kini hanya mengoleksi empat poin dari empat pertandingan dan terpuruk di posisi ketiga klasemen sementara berselisih tiga poin dari Becamex Binh Duong dan delapan angka dari Ceres-Negros.
Berikutnya, Persija akan menghadapi Bali United pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018/2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (26/4/2019). Bertanding di markas lawan dengan diselimuti awan gelap, rekor kekalahan Macan Kemayoran terancam makin memanjang.
Ada banyak penyebab yang memicu Persija Jakarta tampil buruk pada sejumlah pertandingan belakangan. Berikut Bola.com mencoba merangkumnya:
Jadwal Padat
Rilis jadwal babak 8 besar Piala Indonesia 2018 menghadapi Bali United membuat aktivitas Persija Jakarta sangat mengerikan selama periode 23 April hingga 4 Mei 2019. Dalam kurun waktu 11 hari tersebut, tim berjulukan Macan Kemayoran ini harus bertanding empat kali, termasuk pergi ke Vietnam untuk menantang Becamex Binh Duong pada laga kelima Grup G Piala AFC 2019.
Menjalani 11 hari dengan harus bertanding sebanyak empat kali membuat pelatih Persija, Ivan Kolev, harus geleng-geleng kepala. Pelatih asal Bulgaria itu menganggap situasi yang dihadapi Macan Kemayoran sangat buruk.
Pada 23 April 2019, Persija Jakarta telah menjamu Ceres-Negros pada matchday keempat Grup G Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Setelah itu, Persija menyambangi Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, untuk menantang Bali United pada leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018 yang digelar tiga hari kemudian.
Rangkaian tur tandang Persija Jakarta masih berlanjut tatkala dijamu Becamex Binh Duong di Vietnam pada 1 Mei 2019. Tiga hari berselang, Macan Kemayoran sudah bersiap untuk meladeni perlawanan Bali United pada leg kedua babak delapan besar Piala Indonesia di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, 4 Mei 2019.
Advertisement
Kehilangan Marko Simic
Usai kehilangan Marko Simic seusai berjumpa Newcastle Jets pada babak eliminasi kedua Liga Champions Asia (LCA), 12 Februari 2019, Persija Jakarta telah memainkan sepuluh pertandingan. Empat laga berhasil dimenangkan, tiga pertandingan berakhir imbang, serta tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Dari 10 laga tersebut, Persija Jakarta mampu membukukan 19 gol. Mirisnya, tak ada satu pun sumbangsih yang berasal dari pemain depan.
Deretan striker Persija Jakarta seperti Rishadi Fauzi (pinjaman), Bambang Pamungkas, dan Silvio Escobar masih mandul di depan gawang lawan. Tumpulnya barisan penyerang menjadi salah satu faktor terbesar Macan Kemayoran tampil melempem belakangan ini.
Komposisi Pemain Kurang Dalam
Komposisi pemain Persija Jakarta juga kurang dalam. Kualitas pemain cadangan tidak sebanding dengan pilar utama.
Nama-nama seperti Ryuji Utomo, Tony Sucipto, dan Fitra Ridwan, memang terbilang punya performa lumayan. Tapi, sosok-sosok seperti Al Hamra Hehanussa, Yan Pieter Nasadit, Nugroho Facthur Rohman, Septinus Alua, dan Heri Susanto masih membutuhkan jam terbang sebagai pemain pengganti.
Apabila pemain starter Persija Jakarta absen, maka pemain penggantinya belum selevel untuk menjadi pilar utama.
Baca Juga
Lawan Selalu Tampil Maksimal saat Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada Apa?
Justin Hubner Alami Gegar Otak dan Harus Istirahat Sebulan, Pastikan Tak Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024
Untuk Ungguli Myanmar di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Perlu Menang Telak melawan Filipina Karena Ini
Advertisement