Langganan Banjir, Warga Pejaten Minta Direlokasi

Suhardi mengatakan, sejauh ini sudah ada evaluasi antara pihak kelurahan setempat dengan RT/RW terkait normalisasi Sungai Ciliwung di wilayahnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Apr 2019, 13:59 WIB
Seorang anak melintasi banjir yang menggenangi kawasan Pejaten Timur, Jakarta, Jumat (26/4). Banjir yang berasal dari luapan Sungai Ciliwung tersebut merendam ratusan rumah warga hingga kedalaman lebih dari satu meter. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, bertahun-tahun menjadi langganan banjir. Kondisi itu membuat warga bersedia bersedia bila pemprov DKI akan melakukan relokasi.

Ketua RT 05 RW 05 Pejaten Timur, Suhardi menyampaikan, sebagian besar warganya peduli dengan program pemerintah. Jika memang harus direlokasi, Suhardi mengaku warga telah siap dan setuju rencana tersebut.

"Kita sebagai warga patuh program pemerintah. Warga juga sudah tahu," tutur Suhardi saat berbincang dengan Liputan6.com di dapur umum RT 05 RW 05 Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).

Namun, Pemprov DKI juga harus peduli dalam aspek ganti rugi, sampai dengan dana kerohiman. Bagaimana pun, mereka adalah warga Jakarta dan WNI yang mesti mendapat perlindungan dari pemerintah. 

"Ya ganti sama kita harapkan. Maunya kita misalkan di sini ada 5 meter, yang di sana juga dapat 5 meter. Ya seimbang lah," jelas dia.

Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada evaluasi antara pihak kelurahan setempat dengan RT/RW terkait normalisasi Sungai Ciliwung di wilayahnya.

"Tapi ya masih dipikirin gitu, nggak bisa langsung," kata Suhanda.

Senada dengan ketua RT, salah seorang warga Rizal (47) juga tidak menolak jika pemerintah berupaya melakukan revitalisasi Sungai Ciliwung di Pejaten Timur. 

"Kita dukung saja maunya pemerintah. Tapi yang baik," ujar Rizal.

Rumah Rizal sendiri hanya tampak bagian atapnya saja. Banjir yang meninggi sejak pukul 05.00 WIB tadi pagi merendam sekitar 180 hunian di RT 05 RW 05 Pejaten Timur.

"Mudah-mudahan nggak naik lagi," Rizal menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Buat Dua Bendungan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sambutan saat membagikan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2019 di Jakarta Islamic Center, Koja, Rabu (24/4). Anies menyebutkan, sebanyak 40.419 orang lansia akan mendapatkan kartu ini di tahun 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang membangun dua bendungan kering atau dry dam untuk mengatasi banjir. Pembangunan diperkirakan rampung pada Desember 2019.

Anies mengakui sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terendam banjir. Penyebabnya karena air kiriman dari wilayah lain.

"Di tempat itu (kawasan Jaksel dan Jaktim) yang terkena dampak banjir tidak ada hujan sebetulnya. Kita menerima air dari hulu," ujar dia.

Karenanya, solusinya yaitu pembangunan dry dam. Di hulu ada dua dry dam yang kini sedang tahap pembangunan. Nantinya, dry dam mengendalikan volume aliran airnya jika terjadi hujan deras di daerah Bogor.

"Insyaallah bendungan selesai tahun ini. Dry dam akan menahan air sehingga datangnya air ke Jakarta tidak melimpah," terang Anies Baswedan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya