Liputan6.com, Jakarta - Indonesia melalui APEC Business Advisory Council (ABAC) siap menggaet masyarakat dunia untuk turut meningkatkan UMKM lokal.
Caranya adalah memberi suntikan investasi agar UMKM lokal diharapkan bisa bergabung ke pasar internasional.
"Dalam segi funding ini, Indonesia menginisiatifkan adanya ABAC impact fund. Harapannya ini di-launch lada ABAC keempat di Santiago, Chili," ujar anggota ABAC Shinta Widjaja Kamdani dalam konferensi pers ABAC di Hotel Shangrila, Jumat (26/4/2019) di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tidak semua UMKM bisa mendapatkan dana jika tak memenuhi syarat dari segi "impact". Shinta menegaskan, pada pentingnya dampak sosial yang dilakukan UMKM tersebut kepada masyarakat.
"Jadi kita tidak hanya melihat dari profit ekonomi, tapi juga dari sosial. Kami meminta dukungan dari 21 ekonomi (anggota APEC) yang ada," ujar dia.
Shinta belum dapat memastikan nominal dana yang akan didapatkan. Jumlah baru akan terkuak setelah program meluncur di ABAC keempat yang berlokasi di Santiago, Chili, pada November mendatang.
Funding ini juga bekerja sama dengan UNDP untuk mengukur dampak sosial dari UMKM yang mendapat investasi. Mengenai skema pendanaan, Shinta berkata nantinya pendanaan UMKM ini akan turut mencari pendanaan dari sumber lain selain dari ABAC.
"Ini bisa juga diambil dari lainnya, jadi tidak perlu specifically ABAC. Nantinya kita juga bisa kerjamasama dengan funding-funding di luar dari multiratelal funding lainnya. Jadi ini blended finance concept juga bisa dimasukan di dalam impact funding," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jadi Tuan Rumah ABAC
Sebelumnya, meskipun Indonesia tengah sibuk dengan persiapan pemilu, tetapi nampaknya ini tidak menjadi halangan bagi Indonesia untuk menjadi salah satu tuan rumah dalam penyelenggaraan pertemuan tahunan APEC Business Advisory Council atau ABAC.
Adapun pertemuan ABAC tersebut kedua kalinya diselenggarakan pada 23-26 April 2019 di Jakarta.
Pertemuan yang akan dihadiri oleh para pemimpin bisnis dunia ini akan dijadikan wadah bagi mereka untuk saling bertukar pikiran guna menjaga stabilitas ekonomi dunia yang tengah melambat.
Adapun tema utama yang akan diangkat oleh ABAC Indonesia kali ini yaitu, "Mendorong Ekonomi Inklusif di Kawasan Asia Pasifik".
Terpilihnya Indonesia menjadi salah satu tuan rumah konferensi ABAC bukanlah tanpa alasan. Ini karena stabilnya ekonomi Indonesia di tengah melemahnya perekonomian global salah satu perang dagang AS dan China.
"Karena Indonesia sebagai salah satu negara ke-3 terbesar di APEC diharapkan dapat menengahi perang dagang yang saat ini terjadi," ujar Chairman ABAC Indonesia Anindya N Bakrie, di Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Hal ini yang menjadi alasan lain mengapa Indonesia tetap mau menjadi salah satu tuan rumah pertemuan ABAC sebelum APEC yang akan digelar pada November 2019.
Pada pertemuan ABAC II ini akan dibahas isu-isu mengenai ekonomi regional, kesejahteraan pembangunan, kewirausahaan, keuangan hingga ekonomi digital.
Anindya juga mengimbau para masyrakat Indonesia untuk dapat mendukung suksesnya acara ini yang akan berdampak baik bagi nama bangsa Indonesia di perekonomian dunia di masa yang akan datang.
Advertisement