PT Freeport Indonesia akan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan pabrik pengolahan mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur pada awal 2020. Saat ini Freeport masih melakukan persiapan awal seperti studi kelayakan.
Meski demikian, pengoperasian smelter akan berjalan sesuai dengan target yakni tahun 2023. "Kita diberi waktu sampai 2023 untuk operasi. Pemerintah juga tahu timeline-nya," jelas dia.
Terkait porsi pendanaan proyek, lanjut Riza tentu akan dibicarakan dengan PT Inalum sebagai pemegang 51 persen saham. Menurut dia, sebelum divestasi, pendanaan pembangunan smelter ditanggung Freeport.
"Seharusnya di-share. Tapi selama ini masih kita. Cuma nanti itu di-share cost-nya. Itu belum dibicarakan. Sejauh ini pakai kas kita," ungkapnya.
Demikian juga terkait pihaknya yang bakal mengoperasikan smelter tersebut setelah selesai dibangun, apakah Freeport sendiri atau bakal menggaet pihak lain untuk bekerjasama.
"Itu yang belum tahu juga. Bisa jadi ada partner yang kita mau. Tapi kemungkinan sih akan PTFI sendiri. Tapi belum diputuskan. Yang penting komitmen kita ke Pemerintah, kita bangun (smelter) dulu. Nanti di jalan ada yang mau partner-an atau bagaimana kita open," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com