Komitmen Pemuda untuk Pembangunan Kesehatan Indonesia

Setelah menyuarakan isu-isu Kesehatan di Nasional Youth Town Hall pada bulan Maret lalu, sekelompok pemuda kembali berkumpul untuk membicarakan strategi yang tepat untuk pembangunan kesehatan bersama perwakilan Kementerian Kesehatan dan WHO.

oleh Ika Kartika Febriana diperbarui 30 Apr 2019, 17:12 WIB
Egi Abdul Wahid, Direktur Program CISDI dalam Diskusi Strategi Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI dan Word Health Organization (WHO) memberikan ruang bagi anak muda dalam menunjukkan peran sentral mereka sebagai penggerak pembangunan, khususnya di bidang kesehatan saat pelaksanaan Youth Town Hall tingkat nasional, Maret lalu.

Kegiatan Nasional Youth Town Hall menjadi forum diskusi bagi pemuda, tokoh inspiratif, dan pemangku kepentingan menyuarakan permasalahan isu kesehatan serta berbagi pengalaman dan solusi untuk menjawab tantangan tersebut.

Youth Town Hall menjadi titik balik bagi pemuda dan pemangku kebijakan untuk mengkaji ulang pelibatan pemuda secara lebih strategis. Pembangunan kesehatan yang strategis dan inklusif menjadi visi yang perlu diwujudkan dalam memastikan generasi muda yang berkualitas menuju tahun emas 2030.

Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kontribusi pemuda dalam pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya di pencapaian tujuan No.3 yang berfokus di bidang kesehatan, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menginisiasi sebuah diskusi yang melibatkan pemuda perwakilan peserta Nasional Youth Town Hall.

 

 

 

 


Diskusi pemuda sebagai subyek pembangunan kesehatan

Suasana Diskusi Strategi Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan Kesehatan

Jumat (26/4), 30 orang pemuda di bidang kesehatan kembali berkumpul membicarakan rencana tindak lanjut dari bentuk kolaborasi yang dapat menekankan peran pemuda bukan hanya sebagai obyek, melainkan subyek dalam pembangunan kesehatan.

“Kesempatan dan jejaring telah terbentuk, namun perlu kita kaji dan diskusikan bersama, bagaimana bentuk keterlibatan kita sebagai pemuda secara teknis dan strategis. Sejauh ini, arsitektur birokrasi belum memungkinkan anak muda untuk terlibat secara strategis, khususnya dalam perencanaan, analisis dan proses pengambilan keputusan di bidang pembangunan kesehatan. Namun, dengan komitmen dan upaya bersama, kaum muda Indonesia memiliki visi yang lebih besar dan berkelanjutan di mana pemuda dapat berkontribusi sebagai mitra yang sejajar bagi pemerintah,” ujar Egi Abdul Wahid, Direktur Program CISDI

Dukungan yang sama untuk melibatkan pemuda dalam ranah yang lebih jauh, turut diberikan oleh World Health Organization di Indonesia. Sebagai tim pelaksana Youth Town Hall, WHO percaya kaum muda dapat melakukan perubahan berarti.

“Kegiatan Youth Town Hall menimbulkan aura dan spirit positif yang membantu mendorong, bagaimana proses pelibatan pemuda bisa diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan kaum muda saat ini”, demikian disampaikan Dr. Sugeng Eko Irianto, National Professional Officer, Nutrition, WHO Indonesia saat membuka diskusi.

Melalui diskusi hari ini, kaum muda dari perwakilan 16 organisasi menyuarakan berbagai pendapat, ide, dan potensi inisiatif pemuda yang bisa terbentuk untuk memaksimalkan peran pemuda dalam pembangunan kesehatan. Sebagai tindak lanjut, forum hari ini sepakat untuk membentuk platform atau asosiasi pemuda yang akan implementasi gerakan-gerakan serta advokasi untuk pembentukan regulasi keterlibatan pemuda dalam pembangunan kebijakan kesehatan jangka panjang.

 

 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya