Liputan6.com, Jakarta - Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/ WHO) dengan tegas melarang anak-anak kecil untuk menonton televisi atau bermain smartphone.
WHO juga mendorong orangtua untuk membantu anak-anak lebih aktif dan tidur yang cukup.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana dikutip Gizmodo, Minggu (28/4/2019), organisasi kesehatan dunia ini merilis rekomendasi tentang waktu aktivitas fisik dan tidur bagi anak-anak di bawah lima tahun. Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak balita bisa lebih sehat.
Rekomendasi yang dimaksud meliputi pembatasan screen time. Screen time adalah lamanya seseorang menatap layar, terutama pada anak-anak di bawah dua tahun.
WHO mengatakan, anak-anak kecil di bawah 2 tahun sebaiknya sama sekali tidak melihat layar.
Sementara, anak-anak antara dua hingga lima tahun maksimal boleh menatap layar (televisi atau smartphone) maksimal satu jam sehari.
Manajer program pengawasan dan pencegahan penyakit menular berbasis populasi Fiona Bull mengatakan, "meningkatkan aktivitas fisik, menambah waktu aktif, dan memastikan kualitas tidur anak-anak akan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan mereka serta mencegah obesitas di kemudian hari."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lebih Ketat Ketimbang Aturan Organisasi Lain
Panduan pelarangan screen time milik WHO ini jauh lebih ketat ketimbang milik agensi kesehatan lain di dunia.
Misalnya pada 2016, American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa anak-anak di bawah 18 bulan tidak boleh melihat layar smartphone sama sekali.
Kemudian, anak berusia dua hingga lima tahun bisa melihat layar smartphone maksimal 2 jam per hari.
Sebelumnya, para peneliti memiliki pendapat bahwa pedoman yang lebih fleksibel dari ini tidak ada gunanya.
Mengingat ada beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara banyaknya waktu melihat layar smartphone dengan kesehatan seperti depresi, kecemasan, dan insomnia.
Advertisement
Mata Wanita Berlubang Gara-Gara Kelamaan Main Smartphone
Seorang wanita mengalami kejadian nahas karena ia doyan menggunakan smartphone dengan layar yang sangat terang selama dua tahun berturut-turut.
Dilansir Mirror pada Rabu (20/2/2019), dokter yang menangani wanita ini mengungkap kalau matanya memiliki 500 lubang kecil di bagian kornea.
Wanita berusia 25 tahun tersebut bernama Chen. Ia tinggal di kota Kaohsiung, yang berlokasi di Taiwan dan bekerja sebagai sekretaris yang doyan bermain smartphone.
Menurut keterangan dokter, Chen mengaku selalu memaksimalkan tingkat kecerahan layar smartphone-nya hingga maksimal. Karena terus-terusan, matanya memerah dan sakit.
Tahu matanya tak beres, Chen langsung pergi ke rumah sakit dan divonis kalau kornea matanya rusak karena dipadati gumpalan darah. Penglihatannya pun diklaim terus memburuk dan terancam buta.
Meski begitu, Chen sempat diberikan perawatan steroid agar para dokter bisa memperbaiki matanya dan melihat adakah perkembangan signifikan dalam waktu tiga hari ke depan.
(Tin/Jek)