Pembukaan Ubud Food Festival 2019 Berlangsung Meriah dan Seru

Pembukaan Ubud Food Festival 2019 ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Festival Founder & Director, Janet DeNeefe, Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Daerah setempat.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 26 Apr 2019, 16:00 WIB
Pembukaan Ubud Food Festival 2019.

Liputan6.com, Jakarta Ubud Food Festival 2019 resmi dibuka, Kamis (25/4). Pembukaan yang ditandai dengan pemotongan tumpeng, berlangsung meriah. Pemotongan tumpeng dilakukan Festival Founder & Director, Janet DeNeefe, perwakilan Kementerian Pariwisata, dan para pejabat instansi setempat. Event ini akan berlangsung hingga 28 April, di Festival Hub @ Taman Kuliner, Jl. Raya Sanggingan, Ubud-Bali.

Tahun ini, Ubud Food Festival mengusung tema 'Spice Up the World'. Rangkaian acaranya beragam. Ada demo masak, seminar, tur kuliner, workshop. Ada juga pasar makanan yang siap memanjakan para pecinta kuliner. UFF 2019 menghadirkan 75 stand dan 70 chef bertaraf internasional. Event ini juga diwarnai tarian, pertunjukan live musik & art.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, setiap tahun Ubud selalu menjadi tempat pelaksanaan festival makanan.

“Ubud sangat rutin menggelar event kuliner. Kita membutuhkan itu. Karena, Indonesia kaya akan kuliner. Jenisnya sangat beragam. Setiap daerah punya cita rasa dan kekhasan. Mulai dari proses memasak, penggunaan bumbu dan bahan, hingga keunikan lainnya. Hal ini yang harus kita tonjolkan. Salah satunya melalui Ubud Food Festival,” papar Rizki.

Sedangkan Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ubud, Gede Indra Dewa, mengatakan, makanan bukan hanya soal rasa.

“Dibalik sebuah sajian ada cerita, sejarah, keahlian, dan perjuangan orang-orang yang memasaknya. Di UFF ini pencinta makanan dapat mencicipi berbagai masakan tradisional dan menggali wawasan tentang dunia kuliner,” terangnya.

Gede Indra menambahkan, di tahun kelimanya ini, Ubud Food Festival di Bali yang berskala internasional membawa spirit yang positif membawa kuliner Bali mendunia. Rangkaian festival mempromosikan Bali bukan cuma alam dan seni namun juga budaya kuliner dan Pariwisata.

Ubud Food Festival sendiri telah diselenggarakan sejak 2015. Tahun ini, UFF memasuki penyelenggaraan untuk kelima kalinya.

Tahun ini, salah satu stand yang mampu menarik perhatian adalah Stand Aceh Culinary. Isinya tentu kuliner khas Serambi Mekah. Mulai dari Martabak Aceh, Kopi Aceh hingga Khanduri Kuah Beulangong. Pengunjung bahkan hingga rela mengantri di stand Aceh Culinary.

Menariknnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah datang langsung untuk mendukung stand Aceh Culinary. Nova mengaku sangat senang dengan ramainya stand Aceh Culinary. Ia pun mengajak para peserta UFF untuk menikmati Festival Halal Food yang diselenggarakan di Aceh.

“Kami mengapresiasi kolaborasi Ubud Food Festival ini, saya juga mengumumkan secara tahunan bahwa kita sudah punya halal food festival, kalian bisa datang ke Sabang dan sangat menyenangkan serta aman," jelas Nova.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan kuliner adalah identitas bangsa. Banyak negara yang dikenal kulinernya. Lantas bagaimana dengan Indonesia?

“Kita memang belum memiliki masakan nasional. Mengapa? Karena kita memiliki banyak jenis kuliner. Dan semuanya lezat. Bahkan rendang Indonesia telah disebut sebagai salah satu makanan terenak di dunia,” paparnya.

Kemenpar sendiri telah memilih 5 masakan nasional Indonesia. Yaitu Rendang, Nasi Goreng, Sate, Soto, dan Gado-Gado.

“Saya berharap event-event kuliner seperti Ubud Food Festival juga intensif memperkenalkan kuliner-kuliner itu. Sekaligus mempertegas jika kuliner Indonesia sangat luar biasa,” paparnya.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya